Fimela.com, Jakarta Belum lama ini, atau tepatnya di tanggal 30 Mei lalu, warga Amerika Serikat (AS) merayakan hari libur. Hari libur itu disebut sebagai Memorial Day. Sebenarnya, apa itu Memorial Day?
Dikutip dari history.com, Memorial Day merupakan hari nasional AS yang jatuh di hari Senin terakhir bulan Mei. Hari ini dikhususkan untuk menghormati laki-laki dan perempuan yang meninggal saat bertugas di militer AS.
Nah, di tahun ini, Memorial Day jatuh pada Senin, 30 Mei lalu. Ternyata, hari libur nasional AS ini menyimpan sejarah dan tradisinya sendiri, loh! Intip penjelasan mengenai sejarah Memorial Day beserta tradisinya berikut ini!
Sejarah Memorial Day
Awalnya, hari libur ini dikenal sebagai Decoration Day. Memorial Day atau saat itu disebut Decoration Day secara bertahap mulai dikenal. Awalnya, tujuannya hanya menghormati mereka yang hilang saat berperang dalam Perang Saudara.
Namun, selama Perang Dunia I, AS terlibat dalam konflik besar lainnya. Seiring berjalannya waktu, hari libur ini berkembang untuk memperingati personel militer AS yang tewas dalam semua perang, termasuk Perang Dunia II, Perang Vietnam, Perang Korea, hingga perang di Irak dan Afghanistan.
Selama beberapa dekade, Memorial Day terus diperingati pada tanggal 30 Mei. Namun, pada tahun 1968, Kongres meloloskan Uniform Monday Holiday Act yang menetapkan Memorial Day jatuh di Senin terakhir bulan Mei.
Tradisi dan ritual Memorial Day
Berbagai kota di seluruh Amerika Serikat menyelenggarakan parade Memorial Day setiap tahunnya. Sering kali, perayaan hari tersebut menggabungkan personel militer dan anggota organisasi veteran. Beberapa parade terbesar berlangsung di Chicago, New York, dan Washington, D.C.
Orang Amerika juga merayakan Memorial Day dengan mengunjungi kuburan dan tugu peringatan. Beberapa orang memakai bunga poppy merah untuk mengenang mereka yang gugur dalam perang.
Itulah beberapa fakta mengenai Memorial Day yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Ternyata, setiap hari peringatan di negara manapun memiliki kisahnya sendiri-sendiri, ya!
*Penulis: Ersya Fadhila Damayanti.
#Women for Women