15-20 Orang Dikabarkan Hanyut Setiap Tahun di Sungai Aare, Tempat Hilangnya Anak Pertama Ridwan Kamil

Vinsensia Dianawanti diperbarui 31 Mei 2022, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Anak pertama Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz dikabarkan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis (26/5/2022). Hingga hari ini, pencarian pun terus dilakukan dibantu oleh tim SAR setempat.

Sang ayah, Ridwan Kamil, turut mengawasi proses pencarian anak pertamanya yang hanyut di Sungai Aare. Menurut kronologi yang disampaikan pihak keluarga, Eril mengalami kesulitan untuk naik ke darat hingga akhirnya terseret arus sungai yang begitu kencang.

Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, Eril bukan orang pertama yang hanyut di Sungai Aare. Berdasarkan konferensi pers yang disampaikan kepada awak media, Sungai Aare sudah memakan korban sebanyak puluhan orang setiap tahunnya.

"Insiden serupa, kira-kira terjadi antara 15-20 kasus setiap tahun," kata Muliaman dalam konferensi pers.

 

2 dari 3 halaman

Sudah dipasang tanda peringatan

Sungai Aare, Swiss. (Sumber foto: Bern.com)

Salah satu penyebab banyaknya wisatawan yang menjadi korban Sungai Aare adalah banyaknya warga yang berenang di sungai ini. Sementara itu, tanda peringatan telah dipasang pada beberapa sudut sungai bagi mereka yang hendak berenang di sungai ini.

Menurut pemaparan Muliaman, pengunjung tidak perlu memeriksa secara langsung berapa suhu air sungai saat itu. Pemerintah setempat selalu memberikan informasi terkini, termauk perkiraan deras arus.

Termasuk perkiraan arus derasnya, tergantung, rata-rata 180-230m3 per detik," kata Muliaman.

 

3 dari 3 halaman

Jadi aktivitas populer di Swis

Dikutip dari situs pemerintah Swiss, Sungai Aare menjadi salah satu destinasi wisata populer terutama di kala musim panas. Ribuan pekerja dari Geneva, Basel, Bern, Zurich, dan sejumlah kota lainnya akan menghabiskan waktu makan siang mereka untuk berendam atau berenang di sungai ini.

Aktivitas berenang di Sungai Aare ini semakin menarik wisatawan ketiga suhu rata-rata meningkat. Di mana ini menjadi tambahan tekanan bagi otoritas setempat dalam melakukan pengawasan.

Menurut data yang dimiliki pemerintah Swiss, penyebab kematian akibat tenggelam cenderung rendah. Namun di Sungai Aare menyumbang setengah dari total korban tenggelamn di sungai dan danau di Swiss. Di 2020, Swiss Life Saving Association mencatat ada 46 orang tenggelamn di danau dan sungai.