Fimela.com, Jakarta Mengusung resep yang diturunkan oleh sang nenek, Lusi Priska merintis usaha kuliner yang diberi nama Pia Amah. “Amah itu sebutan untuk nenek, nama itu dipilih untuk mengenang nenek yang sudah memperkenalkan pia kepada cucu-cucunya,” jawab Lusi saat ditanya oleh tim ManisdanSedap soal inspirasi nama usahanya.
Sang nenek mulai menerima pesanan Pia di Purwokerto sejak tahun 1973 dan dilanjutkan oleh sang mama di Tegal. Rupanya, kudapan tersebut meninggalkan kesan yang mendalam bagi pelanggan dan mulai menanyakan cara memesan pia tersebut. Akhirnya di bulan Juni 2020, Lusi memutuskan membuka Pia Amah, dengan mempertahankan citarasa yang jarang dijumpai di pasaran.
Berawal dari Kudapan Keluarga
Sejak awal, pia buatan sang nenek memang ditujukan untuk konsumsi pribadi. Oleh karena, itu, bahan-bahan yang dipilih pun berkualitas dan bebas pengawet. “Tetap dipertahankan sampai sekarang, isi pianya murni dari kacang hijau asli tanpa tambahan terigu sehingga terasa ringan saat dimakan, juga lebih sehat,” jelas Lusi.
Selain kualitas bahannya, ukuran Pia Amah yang cukup besar sukses mencuri perhatian. Bisa tahan 4-5 hari di suhu ruang dan 3 minggu di lemari pendingin, Lusi punya tips untuk menikmatinya. “Yang terenak dimakan saat fresh from the oven karena kulitnya benar-benar masih renyah. Solusinya, bisa dipanaskan sebentar di oven atau Teflon supaya renyah lagi,” jelasnya.
Punya Beragam Varian Rasa
Mengusung ciri kulit yang renyah dan isian yang empuk, Lusi berinovasi dengan menyediakan varian rasa lezat lainnya. Kalau dulu hanya membuat 1 macam pia coklat, kini tersedia varian pia keju dan pia kacang hijau.
Uniknya, isiannya dibuat dengan bahan dasar kacang hijau, sehingga memberikan rasa yang khas saat digigit. Cukup pre-order H-3 dan minimal 1 box berisi 10 Pia Amah, tim manis sudah bisa menikmati kelezatan jajanan tradisional ini.
Ingin Pia Amah Makin Dikenal
Citarasa Pia Amah yang unik terbukti mampu menarik perhatian penikmat kuliner. “Awalnya hanya dibuat di Tegal, tapi karena sudah mulai banyak pelanggan di Tangerang dan Jakarta, maka di bulan-bulan jelang hari raya, Pia Amah dibuat di Tangerang,” jelasnya.
Selain dikemas dalam boks standar, ada juga kemasan edisi spesial untuk hampers Natal, Imlek, Lebaran, maupun request dari customer. Asyiknya lagi, Pia Amah bisa dikirim ke berbagai kota, dengan dikemas bubble wrap satu per satu untuk menjaga tekstur dan rasa.
Terus mempertahankan resep warisan keluarga, Lusi pun berharap pia buatannya semakin dikenal dan bisa memperkaya kuliner Indonesia. Impian Lusi mengembangkan Pia Amah ini didukung penuh oleh ManisdanSedap.com. Platform online ini bukan hanya memudahkan siapa saja untuk menemukan dan memesan beragam menu di Indonesia, tapi juga menjadi ‘etalase’ bagi pemilik UMKM untuk memajang jualannya.
Selain itu, ada fitur yang menghubungkan pembeli dan penjual untuk berinteraksi, sekaligus bertransaksi terpisah dari platfom yang merupakan bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) ini. Tawarkan banyak kemudahan untuk mempromosikan produk kulinermu, yuk gabung sekarang juga ke ManisdanSedap.com, bebas biaya!