4 Cara Memiliki Komunikasi yang Sehat dengan Pasangan, Bukan Hanya Mengungkapkan tapi Juga Mendengarkan!

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 26 Mei 2022, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Komunikasi dalam hubungan sangat penting untuk memiliki kemitraan yang bahagia dan sehat. Dan ini bukan tentang berbasa-basi. Bertanya kepada pasangan bagaimana hari mereka berjalan menyenangkan, tetapi jika kamu menginginkan hubungan yang luar biasa, kamu harus menggali lebih dalam. Mempelajari cara berkomunikasi dalam suatu hubungan adalah tentang memenuhi kebutuhan pasangan. Untuk meningkatkan komunikasi dalam hubungan, kamu harus menemukan cara mendengarkan, bukan cara berbicara. Lalu bagaimana caranya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Berkomitmen Menjaga Koneksi

Kesalahpahaman terbesar tentang bagaimana berkomunikasi dalam suatu hubungan adalah bahwa komunikasi sama dengan berbicara atau melakukan percakapan. Komunikasi dalam hubungan, pada intinya, adalah tentang menghubungkan dan menggunakan keterampilan verbal, tertulis, dan fisik untuk memenuhi kebutuhan pasangan. Ini bukan tentang membuat obrolan ringan. Ini tentang memahami sudut pandang pasangan, menawarkan dukungan, dan memberi tahu pasangan bahwa kamu adalah pendukungnya

2. Tentukan Gaya Komunikasimu

Sebelum kamu mempelajari cara meningkatkan komunikasi dalam suatu hubungan, kamu perlu menyadari bahwa tidak semua orang memiliki gaya komunikasi yang sama. Empat gaya komunikasi utama adalah pasif, agresif, pasif-agresif, dan asertif. Komunikator pasif menyimpan emosi mereka di dalam dan mereka yang sepertinya tidak pernah bisa mengatakan "tidak." Komunikator agresif keras dan intens, tetapi biasanya mengalami kesulitan membuat hubungan nyata dengan orang lain. Komunikator pasif-agresif menghindari konflik dan menggunakan sarkasme untuk membelokkan komunikasi yang sebenarnya. Jenis komunikasi yang paling sehat adalah asertif, orang-orang ini berhubungan dengan emosi mereka dan tahu bagaimana mengomunikasikannya secara efektif.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

3. Pelajari Tentang Gairah dan Keintiman

Ilustrasi/copyrightshutterstock/NChamunee

Hubungan terkuat memiliki polaritas energi maskulin dan feminin yang berlawanan yang saling melengkapi. Ketika kebutuhan salah satu orang tidak terpenuhi, orang itu akan mengenakan "topeng" energi lawan dan menutup diri dari pasangannya. Tetapi ketika polaritas dalam hubungan sepenuhnya dianut, koneksi yang indah tercipta.

Energi maskulin dan feminin masing-masing memiliki tiga kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Energi feminin perlu merasa terlihat, mereka ingin kamu hadir dan menghargai mereka. Mereka perlu merasa dipahami, melalui mendengarkan dan validasi. Dan mereka perlu merasa aman, baik secara fisik maupun emosional.

Energi maskulin perlu merasa dihargai, melalui pujian dan perayaan. Mereka perlu merasa bebas, tidak diatur atau dikendalikan. Dan mereka perlu merasa terbuka jadi bagikan emosi dan kasih sayangmu dengan bebas.

Komunikasi dalam hubungan adalah tentang memenuhi kebutuhan pasangan terlebih dahulu. Ketika kamu melakukan itu, mereka akan lebih terbuka untuk berkomunikasi dan terhubung denganmu untuk menciptakan hubungan yang kalian berdua inginkan.

4. Terbuka dan Jujur

Bersikap jujur ​​dan terbuka adalah yang teratas dalam daftar cara meningkatkan komunikasi dalam suatu hubungan. Katakan apa yang kamu maksud, dan jelaskan perasaan dan kebutuhanmu. Mundur dari konflik tampaknya tampak aman dan nyaman, tetapi itu bukan pengganti kepercayaan dalam suatu hubungan dan itu tidak akan pernah membantumu belajar bagaimana berkomunikasi dengan lebih baik. Menjauh dari pertengkaran adalah cara sementara untuk menangani masalah komunikasi yang sedang berlangsung dan hanya boleh dilakukan untuk mencapai periode meredakan yang singkat. Ketika kamu tidak setuju dengan pasanganmu, kamu harus bisa percaya bahwa apa yang kamu katakan akan didengar dan dihormati, begitu juga dengan pasanganmu.

Well, itulah beberapa tips yang dapat membantumu memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan. Ingat, ya Sahabat Fimela bahwa antara mengungkapkan dan mendengarkan itu harus seimbang. 

#WomenforWomen