5 Cara Bijak Menyikapi Seseorang yang Menyembunyikan Masa Lalunya

Endah Wijayanti diperbarui 24 Mei 2022, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika kita baru berkenalan dengan seseorang, membangun percakapan dan komunikasi bakal butuh sejumlah penyesuaian. Awal percakapan masih bisa membahas hal-hal yang umum. Baik itu dalam pertemanan atau hubungan romansa, mengenal seseorang yang baru untuk pertama kalinya pastinya butuh sejumlah adaptasi.

Orang yang baru kita kenal pun pastinya punya cara sendiri dalam menemukan kenyamanan dalam sebuah pertemuan atau perkenalan baru. Membahas perkara masa lalu pun bisa jadi masih terasa canggung baginya. Menyikapi seseorang (dalam hal ini orang yang baru kita kenal dan kita punya keinginan untuk mengenalnya lebih jauh) yang selalu menghindar ketika membahas soal masa lalunya, apa yang perlu kita lakukan?

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Hargai Privasinya

ilustrasi./Inside Creative House/Shutterstock

Dia masih tampak enggan membahas masa lalunya, tak apa. Hargai privasinya tersebut. Bisa jadi ada hal di masa lalu yang menjadi penyebab luka batin yang belum kunjung sembuh hingga saat ini. Mungkin dia masih ingin memulihkan diri lebih dulu tanpa melibatkan orang lain.

3 dari 6 halaman

2. Tetap Jaga Prasangka Baik

ilustrasi./theshots.co/Shutterstock

Tiap orang punya masa lalunya masing-masing. Ketika seseorang masih memilih untuk menyembunyikan masa lalunya, kita tak perlu berprasangka buruk atau menuduhnya macam-macam. Ada batasan yang tetap perlu kita jaga untuk menjaga hubungan baik. Penting untuk menjaga prasangka baik supaya kita pun bisa tetap nyaman ketika berada di dekatnya.

4 dari 6 halaman

3. Hindari Sikap Terlalu Kepo

Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Tak perlu membuang waktu dan energi kita untuk mengorek-orek masa lalu seseorang yang baru kita kenal. Terlalu kepo hanya akan membuat kita jadi kelelahan sendiri. Kalau dia masih belum mau membagi cerita soal masa lalunya, ya sudah. Jangan sampai niat kita untuk mengenalnya lebih dalam malah makin melukai hati dan perasaannya.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Bahas Topik Lain yang Lebih Menyenangkan

ilustrasi./PorporLing/Shutterstock

Banyak topik yang masih bisa dibahas. Bukan hanya soal masa lalu, topik soal minat, hobi, pekerjaan, kesibukan, atau berita dan tren terkini bisa jadi topik yang menarik dan menyenangkan untuk dibahas. Mengutip buku How to Love, komunikasi merupakan sebuah keterampilan. Ada kata-kata yang boleh diucapkan, ada yang bagus bila disampaikan, dan cara berkomunikasi yang berbeda-beda tergantung pada situasinya. Kita perlu memahami bahwa dalam berkomunikasi, ada pertukaran emosi dan rasa simpati. Jadi, kalau tak ingin komunikasi jadi buruk, kita pun tetap perlu menjaga perasaan orang yang kita ajak berkomunikasi.

 

6 dari 6 halaman

5. Ceritakan Hal Menarik tentang Diri Sendiri

ilustrasi./Prostock-studio/Shutterstock

Kalau kamu merasa nyaman membahas sekeping kenangan masa lalumu, kamu bisa menceritakannya untuk mencairkan suasana. Kamu bisa lebih dulu memancingnya dengan cerita atau kisah menarik tentang dirimu sendiri. Membahas sesuatu tentang diri sendiri bisa jadi cara yang cukup jitu untuk membangun komunikasi yang lebih nyaman.

Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri, apa cara terbaik menyikapi atau menghadapi seseorang yang selalu menghindar ketika membahas perkara masa lalu?

#WomenforWomen