Fimela.com, Jakarta Belum lama ini penyakit hepatitis akut membuat masyarakat khawatir karena menyerang anak-anak tanpa penyebab yang jelas. Belum juga menemukan kejelasannya, penyakit cacar monyet akhir-akhir ini juga perlu diwaspadai. Penyakit cacar monyet pertama kali terindentifikasi merupakan infeksi virus Monkeypox (anggota genus Orthopoxvirus) yang menjangkit anak laki-laki usia 9 tahun pada tahun 1970 di Congo.
Dilansir dari Liputan6.com, WHO mengungkapkan bahwa kasusnya baru-baru ini banyak ditemukan di Afrika, tetapi dunia harus mewaspadainya. WHO menetapkan masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) wabah cacar monyet terjadi dari 6 hingga 13 hari, tetapi dapat juga berkisar dari 5 hingga 21 hari.
What's On Fimela
powered by
Gejala Cacar Monyet
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan gejala setelah terinfeksi virus penyebab cacar monyet adalah sebagai berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Panas dingin
- Kelelahan
Perkembangan Keparahan Cacar Monyet
Dalam 1-3 hari atau lebih setelah munculnya demam, pasien akan mengalami ruam. Ruam sering muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain tubuh. Penyakit cacar monyet umumnya berlangsung selama 2-4 minggu. Lesi atau kerusakan kulit berkembang melalui tahap-tahap berikut sebelum parah:
- Makula (perubahan warna kulit)
- Papula (tonjolan yang padat dan nyeri tanpa nanah)
- Vesikel (lepuhan dengan cairan pada epidermis)
- Pustula (peradangan)
- Keropeng (penebalan dari tumpukan jaringan kulit yang sudah mati)
Umumnya cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya meski memang akan menimbulkan ketidaknyamanan sepanjang masih adanya lepuhan cacar.
Ketersediaan Vaksin
Untuk mencegah wabah cacar monyet, langkah utama yang bisa ditempuh adalah melakukan suntik vaksinasi. Sayangnya, WHO mengungkap bahwa vaksin cacar monyet generasi pertama, yang sudah 85 persen terbukti efektif mencegah, tidak lagi tersedia untuk masyarakat umum.
Ada pun ketersediaan vaksin adalah dari vaksin cacar monyet yang lebih baru dari virus vaccinia yang dilemahkan dan dimodifikasi (strain Ankara). Vaksin tersebut telah disetujui untuk pencegahan cacar monyet pada tahun 2019. Itu pun ketersediaannya juga masih terbatas.
#Women for Women