Elon Musk Dituduh Bungkam Pramugari SpaceX yang Dilecehkannya dengan Uang Tutup Mulut Rp3,7 M

Novi Nadya diperbarui 20 Mei 2022, 23:04 WIB

Fimela.com, Jakarta Seorang pramugari yang bekerja di salah satu perusahaan milik Elon Musk, SpaceX menuduh mantan bosnya melakukan pelecehan seksual. Sang pramugari menceritakan pada temannya jika insiden tersebut terjadi pada tahun 2016 di kabin jet pribadi, selama penerbangan ke London.

Peristiwa tersebut dibongkar oleh teman pramugari dengan menceritakan serta membawa barang bukti yang tidak dipublikasikan pada Insider dan dipublikasikan pada 19 Mei 2022. Identitas pramugari dan temannya sendiri dirahasiakan, karena disebut sebagai korban.

Secara rinci, teman korban mengatakan jika sejak awal bekerja sebagai awak kabin jet pribadi, ia didesak untuk mendapatkan sertifikat terapis pijat berlisensi. Sehingga ia bisa memberikan layanan pijat pada Musk seperti dilaporkan Insider melansir dari Forbes.

Hingga dalam suatu kesempatan, Elon Musk meminta pramugari untuk memijat seluruh tubuhnya dan mengekspos alat kelaminnya. Musk diceritakan menyentuh paha pramugari dan mengiming-imingi akan membelikan kuda jika bersedia memberi 'pijat erotis'.

Sang pramugari pun menolak permintaan Musk. Setelahnya, ia merasa ada perlakuan berbeda dari perusahaan SpaceX, salah satunya mendapat pengurangan jumlah shift penerbangan.

Lalu ia mengajukan keluhannya pada HR department pada tahun 2018 tentang perlakuan yang merugikan kariernya. Namun, pengaduannya diselesaikan tanpa mencapai arbitrase setelah ia menandatangani perjanjian untuk tidak menuntut atau mengungkapkan informasi tentang Musk atau bisnisnya dengan uang tutup mulut yang dikemas dalam paket pesangon Rp 250 ribu Dolar AS.

2 dari 2 halaman

Respons Elon Musk

Pemberitaan tersebut langsung mendapat sanggahan dari Elon Musk yang memberkan pernyataan di akun Twitternya. Ia membantah jika tuduhan tersebut sama sekali tidak benar.

"Serangan politik terhadap saya akan meningkat secara dramatis dalam beberapa bulan mendatang," cuitnya di Twitter.

Dia juga memperingatkan para followernya jika akan menjadi korban 'kampanye trik kotor'.

Ia juga mengatakan kepada Insider, "Jika saya cenderung terlibat dalam pelecehan seksual, ini tidak mungkin menjadi yang pertama kali yang terungkap dalam 30 tahun karier saya."