Fimela.com, Jakarta Belum usai pandemi Covid-19, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengeluarkan peringatan terkait virus baru yakni monkeypox alias cacar monyet. Diketahui, virus ini tengah menyebar cepat di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Dilansir Channel News Asia, WHO mendapatkan laporan penyakit cacar monyet di sejumlah negara di antaranya Kanada, Amerika Serikat (AS), Inggris, Portugal, Spanyol dan Singapura. Virus ini awalnya diidentifikasi di Inggris sejak 6 Mei 2022 dengan laporan sebanyak 9 kasus. Sementara Spanyol dan Portugal mendeteksi lebih dari 40 kasus.
Selain di benua Eropa, kasus cacar monyet juga dilaporkan dari benua Amerika. Seorang pria Massachusetts, Amerika Serikat terkonfirmasi terpapar cacar monyet usai melakukan perjalanan dari Kanada, seperti yang dilaporkan dari CBS News.
Melihat penyebaran virus cacar monyet yang begitu masif, ini tentunya perlu kita waspadai. Lebih lanjut, berikut 5 fakta tentang virus cacar monyet.
What's On Fimela
powered by
1. Ditularkan dari Kontak Hewan yang Terinfeksi
Cacar monyet adalah virus yang disebabkan orthopoxvirus yang menyebabkan penyakit menular pada manusia yang mirip dengan cacar. Penyakit cacar monyet ini pertama kali muncul di Afrika Barat dan Tengah, tepatnya Kongo pada 1970.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau kulit dari hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus Gambia, dan tupai.
Memakan daging hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan benar juga bisa tertular virus ini. Sementara penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi, kata Kemenkes RI.
2. Gejala yang Muncul
Gejala yang muncul apabila terpapar cacar monyet antara lain demam, sakit kepala, pembengkakan getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan kelelahan ruam mulai dari wajah ke bagian tubuh.
Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 hingga 13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. Penyakit ini sering sembuh sendiri dalam waktu 14 hingga 21 hari.
Penyakit cacar monyet ini tak bisa dikenali sendiri dengan sejumlah gejala yang terlihat. Perlu dilakukan tes di laboratorium secara khusus untuk melihat munculnya penyakit ini.
3. Upaya Pencegahan
Virus cacar monyet bisa dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun. Selain itu, hindari kontak langsung dengan tikus atau primate dan membatasi paparan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
WHO mengatakan pada Selasa (17/5) bahwa hingga kini tengah berkoordinasi dengan pejabat kesehatan Inggris dan Eropa mengenai wabah baru tersebut.
“Kita benar-benar perlu lebih memahami tingkat cacar monyet di negara-negara endemik, untuk benar-benar memahami berapa banyak yang beredar dan risiko yang ditimbulkannya bagi orang-orang yang tinggal di sana, serta risiko ekspor," kata ahli epidemiologi penyakit menular WHO Dr. Maria Van Kerkhove, seperti dilansir Channel News Asia.