Cari Tahu Penyebab Bau Badan, Yuk!

Fimela Reporter diperbarui 22 Mei 2022, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Bau badan adalah salah satu masalah yang sangat umum di negara-negara dengan iklim tropis, termasuk Indonesia. Kondisi udara yang lembap, cuaca yang selalu hangat, dan mendapatkan sinar matahari setiap tahunnya membuat masyarakat Indonesia kerap kali memiliki masalah dengan bau badan karena mudah berkeringat. Tapi sebenarnya, terlepas dari kondisi cuaca dan iklim, apa saja penyebab bau badan? Cari tahu lebih lanjut, yuk!

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Seputar Bau Badan

Ilustrasi Bau Badan Credit: Freepik

Kata bau badan seringkali diasosiasikan dengan keringat dan area ketiak. Hal tersebut tidak salah, karena bau badan pada umumnya muncul pada area ketiak yang berkeringat. Kemudian, keringat tersebut bertemu dengan bakteri dan timbul aroma yang kita kenal sebagai bau badan. Sehingga, bau badan dapat dikatakan sebagai sebuah kondisi yang kompleks, karena dipengaruhi oleh faktor genetik, umur, makanan, serta kebersihan diri seseorang.

Badan kita memiliki banyak kelenjar keringat yang terbagi ke dalam dua jenis utama. Kelenjar keringat yang pertama adalah kelenjar ekrin. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh area kulit dan menghasilkan keringat yang asin karena mengandung air dan garam. Kemudian, kelenjar kedua adalah kelenjar apokrin yang berkembang di area ketiak saat seseorang berada di fase remaja.  Keringat yang dihasilkan dari kelenjar apokrin biasanya mengandung protein dan lemak. Keringat yang dihasilkan di kedua jenis kelenjar tersebut sebenarnya tidak memiliki bau, tetapi akan menjadi berbau jika keringat tersebut bertemu dengan bakteri.

3 dari 4 halaman

Keringat dan Bakteri

HelloRF Zcool/Shutterstock

Pada kenyataannya, tubuh kita dipenuhi oleh bakteri. Banyak mikroorganisme berkembang pada area tubuh yang lembap, salah satunya ketiak. Sehingga, ketika keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin bertemu dengan bakteri dan mikroorganisme yang berada di ketiak, maka bakteri akan mengubah senyawa tidak berbau menjadi senyawa baru yang memiliki bau tidak sedap. Oleh karena itu, bau badan seringkali diasosiasikan oleh keringat dan area ketiak.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bau badan adalah kondisi yang kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetik dan makanan. Kondisi genetik dan konsumsi makanan seseorang dapat memengaruhi sekuat apa bau badan seseorang. Selain itu, kondisi hormon juga dapat memengaruhi jumlah keringat yang dihasilkan serta seberapa kuat bau badan seseorang.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Bau Badan

Ilustrasi Mencegah Bau Badan Credit: Freepik

Sehingga, beberapa cara untuk mengatasi bau badan diantaranya adalah:

  • Menjaga kebersihan kulit di area ketiak untuk mengurangi jumlah bakteri yang berkembang
  • Menggunakan deodoran karena dapat menghambat kerja bakteri serta menutupi bau badan yang timbul
  • Mengontrol dan lebih memerhatikan konsumsi makanan
  • Lebih sering mengganti pakaian saat berkeringat dan banyak beraktivitas

 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani