5 Mitos Seputar Kucing yang Harus Diketahui Banyak Orang

Fimela Reporter diperbarui 26 Mei 2022, 11:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kucing adalah salah satu hewan peliharaan favorit banyak orang. Jenis kucing persia, kucing anggora, kucing sphynx, bahkan kucing domestik atau yang lebih dikenal sebagai kucing kampung kerap kali menjadi pilihan hewan peliharaan favorit para pecinta kucing. Sayangnya, ditengah populernya kucing sebagai hewan peliharaan, masih banyak mitos seputar kucing yang beredar dan tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Jadi, jika kamu ingin memelihara kucing, cari tahu dulu kebenaran dibalik beberapa mitos seputar kucing, yuk!

2 dari 3 halaman

1. Ibu hamil tidak boleh memelihara kucing

Ilustrasi Ibu Hamil Credit: pexels.com/pixabay

Mitos ini adalah salah satu mitos seputar kucing yang banyak dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini. Mitos ini muncul karena kucing bisa terinfeksi oleh parasit toxoplasmosis. Parasit ini biasanya ada di kotoran kucing dan dapat menyebabkan keguguran jika ibu hamil bersentuhan dengan kotoran kucing yang mengandung parasit tersebut. Antisipasi yang dapat dilakukan adalah ibu hamil sebaiknya menghindari kegiatan membersihkan kandang kucing jika mereka memlihara kucing. Tetapi, hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan konsultasi pada dokter kandungan dan dokter hewan.

2. Kucing menyukai susu

Mitos ini muncul berdasarkan ilustrasi dan gambaran yang disajikan oleh media di berbagai platform untuk anak-anak, seperti buku cerita, kartun, dan film. Sehingga, akhirnya tumbuh kepercayaan bahwa kucing menyukai susu. Faktanya adalah kucing sebenarnya memiliki intoleransi laktosa saat mereka mulai tumbuh dewasa. Anak kucing tetap memiliki enzim laktase untuk membantu proses pencernaan laktosa yang didapatkan dari susu induknya. Tetapi saat mereka mulai tumbuh menjadi kucing dewasa, enzim tersebut mulai menghilang. Sehingga, mereka tidak mampu memproses kandungan laktosa yang ada pada susu. Jika tetap ingin memberikan susu pada kucing peliharaan, maka sebaiknya gunakan susu khusus untuk kucing.

3 dari 3 halaman

3. Kucing adalah hewan nokturnal

Ilustrasi Kucing/Credit: unsplash.com/Kate

Mitos ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya karena secara umum kucing menghabiskan waktu 23 jam setiap harinya untuk tidur. Kucing biasanya bangun untuk mencari makan kemudian kembali tidur hingga mereka kembali merasa lapar. Selain itu, kucing sebenarnya adalah hewan yang aktif saat pagi dan sore hari. Waktu tersebut digunakan untuk mencari makan. Perilaku ini sama dengan perilaku singa yang aktif berburu mangsa saat petang dan dini hari. Oleh karena itu, kucing bukanlah hewan nokturnal.

4. Kucing membenci air

Mitos ini tidak sepenuhnya benar karena tidak semua kucing membenci air. Tetapi, sebagian besar kucing memang memiliki kecenderungan membenci air. Akan sangat jarang melihat kucing tenang saat mereka tersiram air. Sebisa mungkin mereka akan menghindari air. Jadi, mitos ini tidak sepenuhnya benar dan salah.

5. Kucing melihat pemilknya sebagai induknya

Daripada induk, akan lebih tepat jika kucing melihat pemiliknya sebagai sumber mereka mendapatkan makanan, kenyamanan, serta tempat tinggal. Hal tersebut muncul dari kebiasaan pemilik kucing yang akan merawat peliharaannya, seperti memberikan tempat tinggal yang nyaman, memberikan makanan, hingga meluangkan waktu untuk bermain. Terlepas dari anggapan tersebut, sebenarnya tidak ada yang salah dengan mitos ini. Jika kucing memang melihat pemilknya sebagai induknya, maka hal tersebut adalah hal yang baik karena pemilik mampu memberikan dan memenuhi kebutuhan kucing sebagai makhluk hidup dengan sangat baik.

Jadi, sekarang kamu sudah siap untuk memelihara kucing?

 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani