Fimela.com, Jakarta Merasakah kamu jika belakangan bumi terasa lebih panas dari biasanya? Ini menjadi salah satu tanda perubahan iklim akibat emisi karbon berlebih. Meningkatnya emisi karbon di dunia diakibatkan oleh peningkatan bahan bakar minyak dan gas baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun sektor industri.
Bahan bakar atau energi minyak bumi dan gas sendiri menjadi bentuk dari energi tidak terbarukan sehingga akan ada kalanya ia habis digunakan. Ketika bahan bakar ini habis, masyarakat tidak bisa mendapatkan sumber energi untuk menggerakkan industri. Selain itu, limbah yang ditimbulkan dari minyak bumi dan gas memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Mengatasi dampak buruk akibat emisi karbon, kini banyak dikembangkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan sekam padi yang menjadi bagian dari Cut the Tosh untuk menjadikan wacana ramah lingkungan menjadi sebuah aksi yang nyata.
What's On Fimela
powered by
Manfaat sekam padi
Menurut jurnal yang diterbitkan Litbang Departemen Pertanian RI, sekam padi memiliki potensi sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.
"Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar," mengutip dari Litbang Departemen Pertanian RI.
Dikutip dari penelitian oleh Litbang Departemen Pertanian, sekam padi memiliki beberapa unsur kimia penting untuk dijadikan sebagai bahan baku pada industri kimia. Di industri rumahan, sekam bisa menjadi sumber energi panas yang dapat memenuhi keperluan manusia. Hal ini berkat kadar selulosa yang cukup tinggi sehingga dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil.
Cara memanfaatkan sekam padi jadi energi
Dalam kampanye Cut the Tosh, penggunaan sekam padi menjadi salah satu bentuk upaya berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi alam dan iklim di Indonesia. Dengan menggunakan teknologi yang disebut Steam Bio Mass untuk kemudian dijadikan energi pabrik.
Sebuah pabrik minuman lokal bahkan sudah menggunakan sekam padi sebanyak 28% dari total konsumsi energi. Ditargetkan pada 2025 untuk mencapai penggunaan sekam padi 100% sebagai energi terbarukan dengan menerapkan tenaga surya.