WHO Peringatkan Bahaya Obesitas, dari Picu Disabilitas hingga Kematian

Fimela Reporter diperbarui 20 Mei 2022, 07:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kelebihan berat badan atau obesitas menyimpan banyak bahaya. Melihat data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dua per tiga orang dewasa dan 1 dari 3 anak-anak di Eropa hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Hingga kini, angka tersebut kian meningkat hingga WHO mengeluarkan peringatan bahaya obesitas.

Melansir laman resmi WHO dari Liputan6.com, laporan baru WHO European Regional Obesity Report 2022 menjabarkan risiko kesehatan serius yang mengancam orang obesitas. Pasalnya, obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian dan disabilitas. Obesitas adalah penyebab 13 jenis kanker yang berbeda menurut data WHO untuk wilayah Eropa.

Meski begitu, obesitas tak mengenal batas di satu benua saja. Dr Hans Henri P. Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa menyatakan, di Eropa dan Asia Tengah, tak satupun negara memenuhi target WHO Global NCD untuk menghentikan peningkatan obesitas. Ingin tahu lebih jelas mengenai laporan WHO tersebut? Yuk, simak artikel berikut ini!

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Berpotensi saingi bahaya rokok

Ilustrasi obesitas yang berpotensi menyaingi bahaya rokok. Credits: pexels.com by Anna Tarazevich

Melalui keteragan resminya, WHO mengatakan obesitas mampu menyalip peringkat merokok sebagai risiko utama penyakit kanker yang dapat dicegah. Saat ini, kegemukan dan obesitas urutan keempat sebagai faktor risiko kematian, setelah tekanan darah tinggi, risiko diet, dan tembakau.

Obesitas sendiri merupakan penyakit multifaktorial kompleks yang bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit, terutama penyakit tidak menular (PTM). Beberapa penyakit tida menular yang banyak menjangkiti orang obesitas diantaranya penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan kanker.

Dalam beberapa dekade, di beberapa negara kawasan Eropa, obesitas akan menyalip kebiasaan merokok sebagai faktor penyebab utama penyakit kanker yang dapat dicegah. Laporan ini menggarisbawahi obesitas sebagai suatu kondisi, tak hanya faktor risiko yang perlu dikelola atau ditangani secara khusus. 

3 dari 3 halaman

Tren obesitas kian meningkat

Ilustrasi kampanye yang mendukung gaya hidup sehat agar tak idap obesitas. Credits: pexels.com by Moe Magners

Berdasarkan laporan tersebut, WHO menyebut prevalensi obesitas untuk orang dewasa di wilayah Eropa lebih tinggi dibanding wilayah WHO lainnya, kecuali Amerika. Data terbaru memperlihatkan obesitas menyumbang lebih dari 1,3 juta kematian secara global setiap tahunnya.

Sayangnya, deretan angka tersebut masih kerap masyarakat remehkan. Di wilayah Eropa, obesitas dan kelebihan berat badan sudah mencapai proporsi epidemi. Fakta lainnya menyebut tingkat prevalensi obesitas lebih tinggi pada laki-laki (63%) daripada pada perempuan (54%). 

Sementara itu, tingkat obesitas dan kelebihan berat badan tertinggi ditemukan di daerah Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Selain itu, prevalensi obesitas cenderung lebih tinggi ditemukan pada orang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.

Penulis: Ersya Fadhila Damayanti

#Women for Women