Tubuhku Makin Sehat dengan Pola Kebiasaan yang Lebih Baik Ini

Endah Wijayanti diperbarui 18 Mei 2022, 19:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Bulan Ramadan senantiasa menghadirkan banyak kenangan dan kisah yang berkesan. Baik itu suka maupun duka, haru atau bahagia, selalu cerita yang sangat lekat dengan bulan suci ini. Cara kita memaknai bulan Ramadan pun berbeda-beda. Tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories bulan April dengan tema Light Up Your Ramadan ini pun mengandung hikmah dan inspirasi yang tak kalah istimewa.

***

Oleh: Siti Nawa

Terinspirasi oleh cerita Yoga Muda yang berhasil menamatkan mata kuliah kehidupan dalam tulisannya yang berjudul The University of 2021, aku tergerak untuk membuat daftar perencanaan awal tahun kemarin dengan menulis beberapa misi dan komitmen yang dikategorikan berdasarkan urutan bulannya.

Bulan Ramadan tahun ini, aku memutuskan untuk memulai dengan menambah sejumlah agenda untuk memperbaiki situasi. Pada bulan Ramadan sebelumnya, kegiatanku sebatas ingin melakukan amalan ibadah lebih rajin. Namun, Ramadan di tahun ini membuka kesempatan untuk misi lain yang ingin kuupayakan. Makanan dan kesehatan adalah misi alternatif yang cocok untuk dijadikan pilihan.

Dimulai dengan belajar mengatur jam makan dan pola makan. Tentu saja, dengan adanya waktu sahur dan waktu berbuka yang hampir sama di tiap harinya ini akan sangat membantu untuk mulai mengatur jam makan secara teratur terlebih dahulu.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mengatur Kembali Pola Makan dan Aktivitas

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Chaay_Tee

Kemudian membiasakan diri dengan makan buah, misi ini sedikit lebih sulit karena dari pengalamanku makan buah secara langsung itu menguras energi dan waktu terlebih buah berdaging keras. Akhirnya, menjelang bulan Ramadan aku memutuskan untuk membeli sebuah blender.

Aku berpikir demikian karena ke depannya aku bisa menggunakannya terus menerus untuk jangka waktu yang lama. Dibandingkan membeli jus buah di luar yang tidak rutin kulakukan, aku semakin menghargai upayaku untuk mendisiplinkan diri dengan meminum jus buah.

Untuk menikmati misi ini, meninggalkan sejenak gadget di waktu makan adalah ide yang baik. Mungkin karena tidak lagi terbiasa makan bersama keluarga dan di waktu-waktu harus makan sendirian, keberadaan gadget memang bisa membuat distraksi. Jadinya, aku ingin memulai kembali komitmen seperti tradisi makan saat bersama keluarga yang duduk bersama karena benar-benar ingin menikmati makanan yang tersaji.

Di samping itu, misi kesehatan yang sedang kulakukan bukanlah misi baru tetapi misi yang tetap ingin kuteruskan dan dibiasakan terutama perihal olahraga. Ini adalah misi sederhana yang kadang terasa berat untuk dilakukan, terutama berniat melakukannya seorang diri. Belum memulai saja, aku disuguhkan oleh banyaknya hal yang perlu aku ketahui untuk mulai membiasakan diri.

 

3 dari 3 halaman

Berjuang dan Berusaha Bertahan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Butsaya

Waktu di awal masa percobaan, seringkali aku kembali ke titik awal karena aku tidak menemukan keasyikan saat melakukannya bahkan yang ditemui adalah kelelahan dan kesakitan di sekujur badan setelah melakukan olahraga. Perlu waktu untuk menyembuhkan dan bahkan bisa berhari-hari, ini memicu kemalasan yang tidak kunjung reda.

Aku bahkan lupa kapan tepatnya aku mulai berkomitmen lagi untuk mulai berolahraga. Waktu itu, aku hanya mengeluh karena tidak bisa melakukan gerakan sesederhana sit up. Hingga kemudian seorang teman mengajariku cara paling sederhana yang bisa kulakukan.

Bermula dari gerakan sit up, kemudian mencoba jalan-jalan santai di waktu subuh dan olahraga lainnya yang bisa dilakukan sendiri di manapun. Selanjutnya bisa ditebak, hingga kini aku sangat bersyukur masih berada di koridor komitmen yang kubuat beberapa tahun lalu.

Walaupun dalam perjalanannya ada saja hal-hal yang membuatku berhenti, pada akhirnya aku kembali lagi melakukannya seperti hari-hari sebelumnya. Tanpa ada perasaan terbebani karena hiatus untuk beberapa waktu.

Dan walaupun bulan Ramadan sudah berlalu, warisan misi di bulan Ramadan ini adalah kebiasaan baik. Selanjutnya, aku hanya perlu berupaya melestarikannya untuk membuatku terus berkembang.

 

#WomenforWomen