Hepatitis Misterius Diinvestigasi, Kemenkes Minta Masyarakat untuk Tetap Waspada

Fimela Reporter diperbarui 15 Mei 2022, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Laporan dari kasus hepatitis misterius masih terus bertambah setiap harinya. Hal ini membuat investigasi dari penyebab hepatitis akut tersebut masih terus dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

Dihimbau juga kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan tetap tenang serta melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Dikutip dari Liputan6.com, sejauh ini, Kemenkes melihat kasus hepatitis akut tidak berpeluang menjadi pandemi. Perkembangan kasus cukup lambat. Sejauh ini baru enam negara yang melaporkan ada lebih dari enam pasien. Budi Gunadi selaku Menteri Kesehatan mengatakan bahwa Kemenkes akan bekerja sama dengan WHO dalam upaya mencari penyebab hepatitis akut tersebut. 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Hoax bahwa penyakit ini muncul sebagai efek vaksin

Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Penyakit hepatitis akut pada anak tidak berkaitan dengan vaksinasi COVID-19 yang telah diberikan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah menegaskan bahwa hepatitis akut tidak ada hubungannya dengan vaksinasi COVID-19.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, hepatitis akut sebagai Hepatitis yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology). Laboratorium menunjukkan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit hepatitis akut ini. Penularan hepatitis akut salah satunya melalui oral atau makanan yang kotor karena terkontaminasi dari pasien yang sakit. 

3 dari 4 halaman

Himbauan untuk menjaga kebersihan

Ilustrasi Menjaga Kebersihan Credit: pexels.com/pixabay

Untuk mencegah penularannya, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun yang airnya mengalir. Penting juga memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak dari orang yang sakit agar terhindar dari penularan.

Sementara untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan, bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas. Oleh karena itu, pentingnya menerapkan edukasi hidup sehat kepada anak, mulai dari orangtua hingga guru. 

 

4 dari 4 halaman

Gejala hepatitis akut pada anak

Ilustrasi terinfeksi hepatitis. Credits: pexels.com by Andrea Piacquadio

Gejala awal

Mayoritas pada saluran cerna, muntah, diare, sakit perut, warna urine seperti air teh dan demam karena kerap sertai infeksi.

Gejala lanjutan

Bagian tubuh seperti mata menguning, bakal menyebab ke badan jika sudah masuk kategori gejala berat.

Gejala berat

Kesadaran mulai menurut ketika sel-sel hati banyak yang rusak, kerusakan sel hati yang parah bisa mengakibatkan kejang, bila tak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.

 

*Penulis: Saffa Sabila.