Fimela.com, Jakarta Sepasang suami istri di Haridwar, India, mengajukan gugatan untuk putra dan menantunya sendiri. Gugatan tersebut dilayangkan karena putra dan menantu mereka tak kunjung memberikan cucu.
Seperti kebanyakan orangtua, Sajneev Prasad dan istrinya Sahana sangat menginginkan cucu dari anaknya. Namun sayangnya putra mereka, Shrey Sagar dan istrinya, Subhangi yang telah menikah sejak tahun 2016 hingga kini belum dikaruniai keturunan.
Strait Times pada Kamis (12/5) melaporkan, Sajneev dan Sahana kini membawa putra dan menantunya sendiri ke pengadilan India. Mereka menuntut agar Shrey dan Subhangi memberi cucu dalam waktu setahun atau membayar ganti rugi 50 juta rupee atau setara Rp9,4 miliar.
Mengeluarkan Biaya yang Sangat Besar untuk Pendidikan-Pernikahan
Alasan mengapa kompensasi yang harus dibayarkan putra semata wayangnya begitu mahal adalah karena Sajneev dan Sahana sudah menghabiskan biaya yang cukup besar untuk mendidiknya hingga menjadi pilot pesawat.
Melansir Times of India, Sajneev dan Sahana mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan semua tabungannya untuk pendidikan pilot Shrey di Amerika Serikat pada 2006. Diketahui, mereka menggelontorkan 5 juta rupee India atau setara dengan Rp946 juta. Bahkan, mereka juga rela meminjam 2 juta rupee India atau Rp377 juta.
Tak berhenti sampai di situ, orangtua Shrey juga membiayai pernikahan dan bulan madu mewah di hotel bintang 5 untuk Shrey dan menantunya. Serta menghadiahi mobil.
Ingin Mendapat Balasan dari Sang Anak
Sekarang mereka ingin balas dendam, lantaran Shrey dan menantunya belum berencana memiliki anak.
“Anakku sudah menikah selama enam tahun, tapi mereka masih belum berencana punya anak. Paling tidak kami memiliki seorang cucu untuk menghabiskan waktu, kesakitan kami akan lebih tertahankan,” kata Sajneev dan Sahana dalam petisi yang diajukan ke pengadilan.
“Kami sudah mencoba untuk meyakinkan putra kami dan istrinya, tapi mereka tidak memperdulikan permintaan kami. Kami sangat sedih jika akan meninggal tanpa melihat seorang cucu,” lanjutnya.
Dalam tuntutannya, Sajneev juga mengatakan bahwa ia dan istrinya sudah melalui banyak kesulitan finansial selama membesarkan anaknya. Oleh karena itu, menurut Sajneev balas budi yang tepat dari putranya adalah dengan memiliki keturunan.
“Kami membunuh mimpi kami untuk membesarkannya. (Cucu) adalah mimpi setiap orangtua untuk menjadi kakek dan nenek. Kami sudah menunggu bertahun-tahun,” tuturnya.
Sementara pengacara pasangan itu, Arvind Kumar, mengatakan petisi itu akan dibawa ke pengadilan di India pada 17 Mei.
#Women for Women