Perbedaan Diare Biasa dan Diare Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Mimi Rohmitriasih diperbarui 13 Mei 2022, 13:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Hepatitis akut misterius saat ini menjadi masalah kesehatan yang cukup ditakuti oleh setiap orangtua. Pasalnya, penyakit ini belum juga ditemukan penyebabnya. Penyakit ini bahkan telah terdeteksi di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Secara umum, hepatitis akut misterius diderita oleh anak–anak usia bawah 16 tahun. Dan pasien terbanyak adalah anak-anak dengan usia di bawah 10 tahun. 

Dari penelitian yang ada, salah satu gejala dari hepatitis akut misterius adalah diare. Melansir dari laman liputan6.com, diare dapat disebabkan salah satunya oleh Adenovirus, yang mana juga diduga menjadi salah satu penyebab hepatitis misterius.

Meski gejala awal hepatitis akut misterius adalah diare, tidak semua diare sebagai gejala hepatitis. Ketika mendapati buah hati diare, usahakan untuk tetap tenang dan beri pertolongan pertama ke anak secara cepat dan tepat. Pastikan untuk tidak khawatir berlebih saat anak diare. Pastikan untuk menghidrasi anak dengan baik demi mencegah risiko yang lebih buruk ke depannya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Perbedaan Diare Biasa dengan Diare Hepatitis Misterius

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Eakphum

Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Muzal Kadim, SpAK mengungkapkan bahwa diare pada umumnya akan sembuh dalam waktu singkat dan bersifat ringan. Diare yang umum terjadi pada anak biasanya akan terjadi selama dua sampai tiga hari kemudian sembuh. 

Namun, untuk diare yang terjadi sebagai gejala hepatitis akut misterius, diare ini bisa berlangsung selama satu minggu bahkan lebih. Diare juga dilajutkan dengan gejala lain yakni kelopak mata kuning, tubuh kuning, warna tinja pucat, air seni berwarna gelap atau kecokelatan. Gejala hepatitis lain juga berupa demam tinggi, mual dan muntah. 

"Gejala (hepatitis misterius) sebagian besar adalah gejala saluran cerna. Jadi biasanya muntah, diare, sakit perut. Demam, karena ini suatu infeksi sering disertai demam," ungkap dr Muzal. "Lalu lebih lanjut lagi ada kuning. Biasanya di kelopak mata itu, di sklera. Jadi kalau kelopak matanya ditarik di sklera mata yang putih itu jadi kuning," tambahnya.

Itulah perbedaan diare biasa dan diare yang terjadi sebagao gejala hepatitis akut misterius. Untuk mencegah risiko hepatitis pada anak, IDAI menyarankan agar setiap orangtua memastikan bahwa anak memiliki pola hidup sehat dan bersih. Berikan nutrisi dan makanan yang dimasak hingga benar-benar matang dan bersih. Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen