Fimela.com, Jakarta Akhir-akhir ini para orangtua dibuat khawatir dikarenakan munculnya hepatitis akut yang menyerang anak-anak hingga menyebabkan kematian. Pada 15 April 2022, WHO menetapkan penyakit ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Penyakit ini semakin meresahkan karena hingga saat ini, hepatitis akut tersebut belum ditemukan penyebabnya. Sebab biasanya, pada umum adanya virus hepatitis A, B, C, D, atau E dalam hasil pemeriksaan.
Meski belum diketahui pasti penyebabnya, Ketua Umum PP IDAI – Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyarankan orangtua untuk tidak panik berlebihan. Sebab, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bersama Kementerian Kesehatan (KEMENKES) terus menginvestigasi penyakit ini. Mulai dari menyelidiki sumber penyakit, melakukan surveilans, dan kewaspadaan dini.
"Kami sama-sama prihatin atas kejadian ini, namun IDAI menyarankan agar orangtua jangan panik karena IDAI bersama Kemenkes trus mengadakan investigasi. Seperti setip senin mengadakan rapat koordinasi, dan laporan terakhir berbagai daerah belum banyak provinsi yang melaporkan adanya temuan kasus baru hepatitis akut. Baru yang dari Tulungagung Jawa Timur dan Sumatera Barat. Tetapi itupun kasusnya belum masuk kriteria probable, jadi masih dalam penyelidikan," jelas dr Piprim dalam acara virtual Serba-Serbi Penyakit Anak Pasca Lebaran, Selasa (5/10).
What's On Fimela
powered by
Gejala dan cara mencegah
dr Piprim juga mengatakan gejala yang terjadi bila terkena hepatitis akut, seperti pasien kuning hingga feses pucat. Jika terjadi gejala seperti ii sebaiknya langsung mendatangi pusat kesehatan untuk dilakukan uji fungsi hati.
"Anggotan IDAI meningkatkan kewaspadaan hingga melakukan rujukan segara apabila ada pasien dengan gejala tersbut," paparnya.
Untuk itu, dr Piprim menegaskan untuk melakukan langkah-langkah hidup bersih dan sehat, serta menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah hepatitis akut pada anak.
"Selama pandemi ini kita sudah belajar pencegahan infeksi, seperti memakai masker dan cuci tangan. Ditambah lagi untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman mentah agar menghindari penularan lewat saluran cerna," tambahnya.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
dr. Piprim menyampaikan untuk PTM IDAI belum mengeluarkn rekomendasi PTM terkait adanya hepatitis akut.
"Kami dari IDAI belum mengeluarkan rekomendasi PTM. Karena memang penularannya kita juga belum tahu serta masih diinvestigasi. Hanya perlu waspada dini dengan menerapkan protkol kesehatan," ujarnya.
#women for women