Fimela.com, Jakarta Bulan Ramadan senantiasa menghadirkan banyak kenangan dan kisah yang berkesan. Baik itu suka maupun duka, haru atau bahagia, selalu cerita yang sangat lekat dengan bulan suci ini. Cara kita memaknai bulan Ramadan pun berbeda-beda. Tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories bulan April dengan tema Light Up Your Ramadan ini pun mengandung hikmah dan inspirasi yang tak kalah istimewa.
***
Oleh: F
Lebaran tahun ini terasa sedikit berbeda karena dua tahun sebelumnya sepi dari pemudik, tapi lebaran tahun ini terasa begitu ramai karena banyak dari teman dan saudara yang bisa ikut merayakan lebaran dikampung halaman. Pawai takbir pun terasa lebih ramai dan meriah semua orang antusias merayakan pawai takbir keliling.
Ramadan tahun ini adalah Ramadan keenam aku menjadi pengagum rahasia, ya mangagumi seseorang yang sama tiap tahun ya, dan yang paling terasa berbeda adalah aku memberanikan diri untuk melakukan chat lebih dulu dengan alasan meminjam buku. Itu hanya caraku agar bisa lebih dekat dengannya, agar bisa memahami isi hatinya lewat tulisan yang dia buat.
Sebagai seorang perempuan sebenarnya aku malu memulai lebih dulu, tapi hatiku meluluh hanya karena melihat sorot matanya. Mata yang lelah seperti kehilangan semangat dan kehilangan harapan itu yang membuatku luluh seakan ingin membantunya, membantu mengeluarkan segala keluhan dan beban hidupnya.
Hari Lebaran adalah hari yang paling aku tunggu setiap tahun, karena hanya di hari ini aku bisa bertemu dengannya, berharap mendapat jawaban atas semua rasa yang aku miliki. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun jawaban itu tak kunjung aku dapatkan.
Lelah memang menjadi pengagum rahasia hanya bisa merasakan tapi tak mampu mengatakan, beberapa kali tawaran pinangan aku tolak hanya karena aku masih yakin hanya dia jodohku.
What's On Fimela
powered by
Menanti Jawaban dan Kepastian
Aku melewatkan orang yang baik hanya demi untuk menanti dirinya. Aku juga tidak tahu dari mana rasa ini mulai muncul tapi yang jelas aku sudah memendam lama rasa ini saat dia belum menjadi apa-apa, saat dia belum menjadi seperti sekarang (populer dan punya jabatan).
Di sisi lain tiada ada yang bisa aku tawarkan, ya kau hanya punya cinta dan kasih sayang. Aku hanya terlahir dari keluarga sederhana dan jauh dari kata sempurna, sangat jauh berbeda dengan dirimu yang lahir dari keluarga baik dan punya citra yang baik. Bnar katamu dalam kisah ini aku seperti pungguk yang merindukan bulan, jarak yang sangat jauh berbeda dan kehidupan yang jauh berbeda.
Banyak hal yang ingin aku katakan, banyak cerita yang ingin aku ceritakan tapi sekali lagi aku tak punya kesempatan. Hanya memandangmu dari kejauhan itu sudah membuatku bahagia, walaupun sampai detik ini aku belum mendapatkan jawaban yang aku inginkan, jawaban yang sudah lama aku tunggu.
Sebenarnya aku sudah hampir berhasil melupakanmu tapi selalu saja ada hal yang membuatku teringat dan mengingat namamu lagi dan lagi, aku berharap ada kabar baik di tahun ini agar Ramadhan esok jauh lebih hidup dan berwarna. Setidaknya aku mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan ini agar aku bisa melangkah dengan pasti tanpa ada satu pun hal yang membebani hati.
#WomenforWomen