BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Perawatan Pasien Anak Hepatitis Akut

Vinsensia Dianawanti diperbarui 09 Mei 2022, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta BPJS Kesehatan akan menanggung seluruh biaya perawatan bagi pasien anak yang memiliki gejala hepatitis. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mengutip dari Liputan6.com.

"Dalam situasi normal seperti saat ini, pasien dengan gejala klinis ichterus dan hepatitis bisa di-'cover' BPJS Kesehatan," kata Muhadjir Effendy di Jakarta, pada Minggu (8/5/2022), yang dilansir dari Liputan6.com.

Melalui BPJS Kesehatan, Muhadjir Effendy menyebut pasien hepatitis dan gejala kuning harus segera dirujuk ke rumah sakit tipe A. Sehingga perawatan yang diberikan bisa lebih optimal

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Belum diketahui penyebabnya

Ilustrasi hepatitis

Hingga kini, Ikatan Dokter Anak Indonesia belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab hepatitis akut misterius yang menimpa banyak anak di Indonesia. Namun masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan bahwa pasien dengan gejala kuning di area mata maupn badan, serta kondisi pasien yang hilang sadar menjadi gejala yang timbul dari penyakit hepatitis akut.

Sementara itu, orangtua diminta untuk tidak langsung panik jika mendapat bayi dengan lahir kuning karena belum tentu hepatitis. Gejala kunning pada bayi bisa terjadi secara fisiologis atau patologis yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

 

3 dari 4 halaman

Konfirmasi Kementerian Kesehatan RI

Pemerintah telah menunjung Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta sebagai rumah sakit rujuan bagi pasien anak dengan gejala hepatitis akut yang belum diketahyu penyebabnya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi biaya cek laboratorium Whole Genome Sequencing atau WGS pada pasien anak dengan gejala hepatitis akut bergejala berat akan ditanggung pemerintah.

"Kalau WGS-nya pemerintah yang tanggung, kalau terkait pemeriksaan hepatitis lainnya sesuai mekanisme pembiayaan kesehatan yang ada," ujarnya.

Sejauh ini, hepatitis akut misterius menyerang anak-anak hingga usia 16 tahun. Sebanyak tiga pasien anak di Jakarta dilaporkan meningga dunia akibat diduga terpapar hepatitis akut misterius itu.

4 dari 4 halaman

Simak video berikut in

#women for women