Waspada Mom, Ini Bahaya Jika Berat Badan Lahir Rendah pada Bayi

Mimi Rohmitriasih diperbarui 09 Mei 2022, 19:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Berat badan bayi saat lahir seringkali menjadi acuan bagi kondisi kesehatan bayi. Bayi dikatakan memiliki kesehatan yang normal atau stabil ketika ia lahir dengan berat badan cukup yakni di atas 2,5 kg. Sedangkan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg, ini dikatakan bayi mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). 

Melansir dari laman parents.com, berat badan bayi yang rendah saat lahir biasanya terjadi pada bayi yang lahir di usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Namun, tidak menutup kemungkinan berat badan bayi rendah di usia kehamilan atas 37 minggu.

2 dari 3 halaman

Penyebab Berat Badan Bayi Rendah Saat Lahir

Ilustrasi ibu menggendong bayi/copyright freepik.com/freepic-diller

Biasanya ini disebabkan karena nutrisi bayi saat di kandungan tidak tercukupi dengan baik, adanya masalah kesehatan pada ibu saat hamil atau adanya masalah kesehatan pada bayi sejak di dalam kandungan. 

Menurut para peneliti di Departemen Fisiologi University of Melbourne, Victoria, Australia, ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun juga memiliki risiko BBLR tertinggi. Ketika ibu berusia 35 tahun lebih, ia sangat rentan terhadap diabetes. Ia juga rentan terhadap hipertensi yang bisa membatasi tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Risiko darah tinggi juga akan meningkatkan terganggunya aliran darah ke bayi melalui plasenta, infeksi pada kehamilan, dan masalah lainnya pada plasenta.

3 dari 3 halaman

Bahaya Berat Badan Rendah Pada Bayi

Ilustrasi bayi dan ibu/copyright freepik.com/Jcomp

Ada beberapa bahaya yang berisiko pada bayi jika ia terlahir dengan berat badan rendah. Bahaya yang ada antara lain adalah bayi rentan terhadap berbagai penyakit, bayi lebih rentan menderita anemia bahkan bayi lebih rentan mengalami masalah komplikasi kesehatan. 

Berat badan yang rendah saat lahir juga sangat berbahaya karena ini bisa mengancam nyawa bayi karena bayi lebih rentan mengalami gangguan pernapasan, kadar gula darah rendah (hipoglikemia), gangguan makan, rentan terkena infeksi, dan terlalu banyak sel darah merah yang dapat menyebabkan pengentalan darah.

Para ahli juga menemukan jika bayi BBLR berisiko menderita diabetes, kelainan jantung dan penyakit ginjal saat remaja bahkan dewasa. Sebuah penelitian di Brown University, Rhode Island, AS, menemukan jika bayi BBLR lebih rentan terhadap penyakit diabetes tipe 2 saat ia dewasa. 

Mengingat begitu bahayanya BBLR, pastikan jika Sahabat Fimela memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan lebih baik saat hamil. Memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh tak hanya bermanfaat untuk kesehatan pribadi tetapi juga kesehatan janin di dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen