Penderita Hepatitis Akut Mayoritas Anak-Anak Usia di Bawah 16 Tahun

Mimi Rohmitriasih diperbarui 06 Mei 2022, 20:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat ini penyakit hepatitis akut misterius tengah ramai diperbincangkan. Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia yang hingga kini belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022, kementerian Kesehatan Indonesia pun tengah meningkatkan kewaspadaan akan penyakit ini. 

Masyarakat dihimbau untuk tetap memperhatikan kesehatan dan melakukan pencegahan. Di Indonesia sendiri, 3 anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menderita hepatitis akut.

2 dari 3 halaman

Hepatitis Akut Misterius Mayoritas Diderita Oleh Anak-Anak

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Eakphum

Sejauh ini, temuan para ahli mengungkapkan jika hepatitis akut misterius umumnya diderita oleh anak-anak dengan usia di bawah 16 tahun. Melansir dari laman liputan6.com, spesialis anak konsultan gastrohepatologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI), Dr dr Hanifah Oswari mengatakan jika pasien hepatitis akut misterius sejauh ini ada dalam kategori usia anak-anak.

Dalam kasus yang ada, hepatitis akut di berbagai negara lebih banyak diderita oleh anak-anak usia di bawah 10 tahun. Jika pun anak di atas usia 10 tahun ada yang menderita penyakit ini, jumlahnya masih lebih banyak anak-anak dengan usia di bawah 10 tahun.

3 dari 3 halaman

Apa Itu Penyakit Hepatitis?

ilustrasi anak sakit/copyright Rawpixel

Penyakit hepatitis adalah penyakit atau infeksi virus yang menyerang hati. Penyakit ini bisa menyebabkan peradangan. Penyakit hepatitis sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, untuk penyakit hepatitis akut misterius masih dilakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut karena belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya. 

Penyakit hepatitis akut ditandai dengan beberapa gejala oleh penderitanya. Gejala yang umum terjadi adalah mual, diare, kuning, demam tinggi, kejang dan penurunan tingkat kesadaran. Ketika mendapati buah hati mengalami gejala ini, pastikan untuk segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. 

Pastikan juga untuk menerapkan hidup sehat dan melakukan berbagai pencegahan penyakit ini sedini mungkin. Semoga informasi ini bermanfaat. Jangan panik tapi tetap waspada dan hati-hati.

#WomenForWomen