Fimela.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyampaikan terdapat tiga kasus kematian anak dengan dugaan terserang hepatitis akut. Meski begitu, penyebab pasti penyakit yang menjangkit ketiga anak tersebut belum bisa dipastikan.
Mengutip Liputan6.com, tiga pasien hepatitis akut tersebut dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Hingga saat ini, pemerintah terus melakukan investigasi mengenai dugaan penyakit yang menjangkit ketiga anak tersebut.
Setelah kejadian tersebut, Kemenkes mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terkait adanya laporan kasus hepatitis ini. Ingin tahu lebih lanjut terkait pembaruan kasus ini? Yuk, simak empat faktanya dikutip dari Liputan6.com dari rilis resmi Kementerian Kesehatan!
Fakta anak meninggal akibat Hepatitis Akut
1. Penyebab belum diketahui
Sayangnya, penyebab pasti dari penyakit ini masih belum bisa dipastikan. Saat ini, laboratorium di luar negeri sudah melakukan penelitian kepada virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E di mana tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Pada 27 April 2022, Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
2. Meninggal dalam kurun waktu berbeda
Ketiga anak yang terduga terjangkit hepatitis akut tersebut meninggal pada kurun waktu yang berbeda. Anak-anak tersebut meninggal dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Sebelum menetap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, ketiga pasien anak merupakan rujukan dari rumah sakit yang berlokasi di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
3. Gejala demam hingga penurunan kesadaran
Sebelum meninggal, pasien merasakan beberapa gejala. Gejala yang dirasakan pasien tersebut di antaranya muntah, mual demam, diare hebat, mata kuning, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Masyarakat harus terus waspada
4. Sedang dilakukan penyelidikan
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI tengah menginvestigasi penyebab kasus ini. Pemerintah berupaya menyelidiki penyebab kasus melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” ucap Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengutip Sehat Negeriku.
Selain itu, Nadia juga memberikan berbagai cara untuk mencegah hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini. Menurut pemaparan Nadia, caranya adalah dengan rutin mencuci tangan dan menghindari menggunakan alat makan bekas orang lain. Selain itu, masyarakat juga menjaga kebersihan makanan, dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Masyarakat perlu segera bertindak jika menemui gejala penyakit kuning, mual dan muntah, air seni berwarna teh tua, feses pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran pada anak. Nadia mengimbau untuk segera membawa anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
*Penulis: Ersya Fadhila Damayanti.
#Women for Women