Fimela.com, Jakarta Setelah resmi mengakuisisi Twitter pada (29/4/2022), Elon Musk dikabarkan menjual sahamnya di Tesla dalam jumlah besar.
Diketahui, CEO Tesla itu telah menjual hampir USD4 miliar sahamnya di Tesla atau sekitar Rp58 triliun. Setidaknya, ada 4,4 juta unit saham yang dijual Elon Musk.
Dilansir dari The Guardian, Elon Musk tercatat oleh Securities and Exchange Commision melakukan perdagangan pada Selasa (26/4/2022) dan Rabu (27/4/2022). Penjualan tersebut terjadi ketika harga saham Tesla anjlok hingga 12%.
“Tidak ada rencana penjualan selanjutnya untuk Tesla setelah hari ini,” demikian isi cuitan Elon Musk di Twitter saat kabar penjualan saham Teslanya diumumkan.
What's On Fimela
powered by
Imbas Kekhawatiran Investor
Turunnya harga saham Tesla ini diduga karena adanya kekhawatiran investor bahwa orang terkaya di dunia tersebut akan melepas sahamnya. Menurut investor, Elon Musk tidak akan memiliki banyak waktu untuk menjalankan bisnis mobil listriknya karena persaingan di sektor tersebut sedang tinggi-tingginya.
Selain itu, menurut investor Elon Musk akan membutuhkan dana tambahan untuk mengakuisisi Twitter. Sebab, Elon harus melunasi pembayaran akuisisi sebesar USD44 miliar atau sekitar Rp635 triliun dalam enam bulan ke depan.
Akuisisi Twitter
CEO SpaceX itu dilaporkan secara resmi membeli Twitter. Kabar ini diungkapkan langsung oleh Twitter pada hari Senin, (25/4/2022) waktu AS dengan nilai kesepakatan US$44 miliar atau sekitar Rp635 triliun.
Setelah kesepakatan selesai pada tahun ini, Twitter akan menjadi perusahaan swasta. Selain itu, para pemegang saham akan mendapatkan US$54,20 (sekitar Rp 750.000) per saham Twitter yang mereka punya.
Elon Musk telah mengajukan tawaran untuk membeli seluruh saham Twitter sejak awal April. Dengan dibelinya seluruh saham Twitter, Elon Musk berjanji akan membuat platform tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan berbagai produk dan fitur-fitur baru.
“Saya berinvestasi di Twitter karena saya percaya pada potensi untuk menjadi platform kebebasan berbicara di seluruh dunia, dan saya percaya kebebasan berbicara adalah keharusan sosial untuk demokrasi yang berfungsi,”
“Saya berharap kritik terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara. Kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi yang berfungsi. Apakah kamu percaya Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini,” tambahnya.
#Women for Women