Fimela.com, Jakarta Stalkerware merupakan teknologi yang memungkinkan seseorang untuk memata-matai kehidupan pribadi orang lain menggunakan perangkat pintar karena telah mempengaruhi lebih dari 32.000 pengguna seluler Kaspersky secara global tahun lalu. Bersama dengan teknologi lainnya, stalkerware sering digunakan dalam hubungan yang kasar. Sebuah penelitian telah mengidentifikasi keterkaitan langsung antara kekerasan online dan offline, sehingga menjadikan isu ini semakin penting untuk ditangani secara komprehensif.
Melalui siaran pers yang diterima oleh tim Fimela.com, laporan ‘The State of Stalkerware in 2021’ menganalisis penggunaan stalkerware di seluruh dunia, dengan tujuan untuk lebih memahami ancaman yang ditimbulkannya. Ini memberikan beberapa analisis tentang fenomena stalkerware, dan lebih luas lagi tentang penyalahgunaan teknologi, serta tips yang ditujukan untuk organisasi nirlaba dan calon korban.
Adanya Penurunan Stalkerware
Meskipun telah menyaksikan penurunan signifikan pada pengguna yang terpengaruh dibandingkan dengan data Kaspersky sejak 2018, dan penurunan 39% pada tahun 2020, penting untuk digarisbawahi bahwa statistik ini hanya mewakili puncak gunung es semata. Menurut perkiraan kasar dari Coalition Against Stalkerware, penggunaan stalkerware bisa mendekati satu juta kasus, secara global, setiap tahun.
Dengan membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil survei Digital Stalking yang dilakukan pada akhir tahun 2021, mudah untuk melihat hubungan antara kekerasan online dan offline. Setidaknya 24% orang yang disurvei mengonfirmasi telah mengalami penguntitan menggunakan teknologi, dan 25% dikonfirmasi pernah mengalami kekerasan atau pelecehan dari pasangannya. Kami juga menemukan korelasi yang sama di sebagian besar negara tempat survei dijalankan.
Bagaimana Kaspersky Berkolaborasi dengan Pemangku Kepentingan Eksternal untuk Memerangi Stalkerware
Kaspersky adalah salah satu pendiri dan penggerak Coalition Against Stalkerware, sebuah kelompok internasional yang didedikasikan untuk menangani stalkerware dan memerangi kekerasan dalam rumah tangga. Interpol adalah pendukung Koalisi dan pada tahun 2021, bersama dengan Kaspersky, memberikan pelatihan kepada lebih dari 200 petugas penegak hukum tentang topik stalkerware.
Selain itu, Kaspersky adalah salah satu mitra DeStalk project. Didanai oleh Komisi Eropa, proyek penelitian ini bertujuan mengembangkan strategi untuk melatih dan mendukung profesional dalam layanan dukungan korban, program pelaku, petugas lembaga dan pemerintah.
Tiny Check
Kaspersky juga telah mengembangkan TinyCheck, alat open-source gratis yang bertujuan untuk memfasilitasi pendeteksian stalkerware dengan cara yang sederhana, cepat, dan non-invasif pada perangkat korban. Itu dapat berjalan di OS apa pun tanpa membuat pelaku menyadarinya. Pada tahun 2021, beberapa organisasi nirlaba di bidang kekerasan dalam rumah tangga menguji TinyCheck dan memberikan umpan balik untuk membantu meningkatkannya. Pasukan polisi dan badan peradilan di beberapa negara juga tertarik dengan alat ini sebagai cara untuk melindungi para korban dengan lebih baik.
Penulis : Saffa Sabila
#Woman For Woman