Fimela.com, Jakarta Beragam pengobatan dan perawatan canggih yang dulu hanya bisa didapatkan di luar negeri, satu per satu hadir di Indonesia. Salah satunya layanan stem cell Global Stem Cell Group yang berbasis di Florida, Amerika Serikat.
Global Stem Cell yang telah hadir sejak 2010 tersebut menggandeng dr Khoe Yanti Kusmiran yang membuka praktiknya di Graha dr Yanti berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. dr Yanti sendiri sudah tertarik mendalami stem cell karena merupakan the latest technology untuk kesehatan manusia di dunia kedokteran.
Stem cell sendiri memiliki fungsi dasar yang luar biasa bermanfaat, yakni sebagai sistem perbaikan tubuh dengan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup yang lebih baik. Juga sebagai preventif, karena melalui stem cell, manusia bisa meregenerasi tubuh sendiri atau autologus.
”Masyarakat harus diedukasi bahwa metode ini sangat jauh lebih baik karena meregenerasi sel melalui stem cell tubuh sendiri. Saya yakin dengan support beberapa pihak, termasuk KementerianKesehatan dan Pariwisata, Indonesia bisa menjadi kiblat Stem Cell di Asia Pasifik,” ujar dr Yanti.
Saat memutuskan menjadi franchiser Global Stem Cell di Indonesia dan Asia Pasifik, dr Yanti memiliki harapan menjadikan Indonesia sebagai pusat wisata kesehatan dunia. Sehingga bukan lagi orang Indonesia yang berbondong-bondong ke luar negeri, namun sudah tersedia di negeri sendiri.
Perawatan Autolog
Global Stem Cell sendiri sudah beroperasi di 26 negara yang membantu banyak orang di dunia mendapat pengobatan regeneratif. Semua dilakukan dengan standarisasi medis tinggi yang berlaku sama di setiap negara tanpa kompromi.
”Kami juga memiliki protokol perawatan yang sangat kaku dan terkontrol. Itu tidak bisa ditawar,” ujar kata CEOGlobal Stem Cell Group Benito Novas.
Global Stem Cell Group tidak bekerja dengan sel induk embrionik, melainkan pada perawatan autolog yang berasal dari jaringan adiposa dan sumsum tulang. Serta produk yang diproduksi dari jaringan perinatal seperti darah tali pusar yang berasal dari mesenchymal stemcell, dan cairan amnion.
”Metode ini aman dan tidak memiliki efek samping selain sedikit pembengkakandanmemar kecil,” jelas Benito yang hadir langsung ke Surabaya.
Durasi Terapi
Metode stem dapat diaplikasikan untuk antiaging, diabetes, alzheimer, patah tulang, osteoporosis hingga beragam keluhan lain. Proses perawatan stem cell sendiri bergantung pada kasus dan kondisi pasien.
Namun, umumnya bisa diselesaikan dalam satu kali terapi saja. ”Idealnya, untuk pencegahan adalah dengan setahun sekali,” ujar dr Yanti.
Ke depan, dr Yanti juga akan membuat stem cell center for foundation. Sehingga layanan ini nantinya juga bisa dirasakan oleh semua orang. Caranya menurut dia adalah dengan subsidi silang atau memasukkan stem cell treatment ke dalam program BPJS milik pemerintah.
#WomenForWomen