Fimela.com, Jakarta Orang menyuruh kita ikhlas setelah mengalami sebuah perpisahan. Baik itu perpisahan dengan kekasih hati atau dengan seseorang yang tadinya begitu dekat dengan kita. Namun, setiap perpisahan membuat kita tak bisa langsung baik-baik saja begitu saja.
Untuk bisa bangkit lagi setelah mengalami sebuah perpisahan bisa membutuhkan waktu dan proses yang cukup rumit. Bahkan prosesnya bisa cukup personal bagi tiap orang. Di sini, kita perlu kembali menguatkan diri dan berupaya untuk bisa menangani situasi yang ada dengan hati yang lebih tegar.
1. Telan Pil Pahit yang Ada
Mengutip buku How to Love, tidak ada orang yang mau terjebak dengan masa lalu untuk waktu yang lama. Semua orang tahu bahwa tidak ada gunanya hidup di masa lalu. Meski begitu, banyak orang masih melakukannya. Mereka menyia-nyiakan waktu bertahun-tahun karena tidak bisa lepas dari kenangan masa silam dan tidak bisa melangkah maju karena belum bisa mengikhlaskan. Menghadapi perpisahan perlu keberanian. Keberanian untuk menelan pil pahit yang ada. Keberanian menerima realitas yang ada agar kita bisa memuculkan keberanian baru untuk kembali melangkah ke depan.
2. Sudahi Rasa Penasaran
Terkait perpisahan dengan kekasih hati misalnya, kadang kita masih ingin mencari tahu akar masalah atau penyebab utama putusnya hubungan tersebut. Kita masih menggali berbagai info yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi. Padahal untuk bisa bangkit lagi, kita perlu menyudahi semua rasa penasaran sebab yang berlalu sudah berlalu.
3. Buat Titik Fokus Kehidupan yang Baru
Terima kenyataan bahwa perpisahan yang ada tidak bisa dielak atau dihindari. Yang berlalu sudah berlalu. Kini, buat fokus baru dalam kehidupan. Ketika sudah merasa cukup menangis atau cukup bersedih, kita perlu menyibukkan diri dengan hal baru. Maka, coba buat satu saja titik fokus yang baru untuk digapai supaya hidup jadi terasa lebih berarti.
4. Izinkan Semua Emosi dan Perasaan Mengalir di Dalam Diri
Ketika memutuskan untuk melanjutkan hidup, kadang kita akan masih dihinggapi rasa sedih, kesal, atau marah karena perpisahan yang terjadi. Jika perasaan yang membuat kita tak nyaman masih hadir dalam upaya dan proses kita memulihkan diri, terima dan biarkan itu mengalir. Sadari sepenuhnya agar kita tidak makin membenci diri sendiri.
5. Maafkan dengan Setulus Hati
Maafkan siapa pun dan semua situasi yang ada. Kita tak bisa terus menyalahkan segalanya jika ingin kembali bangkit dan kuat. Untuk bisa kembali berdiri dengan kuat, kita perlu melepaskan beban yang sudah tidak diperlukan lagi. Maafkan dengan setulus hati. Perlahan pun tak apa selama kita bisa meringankan hati dan perasaan selaras dengan perjalanannya.
Semoga hati kita senantiasa dilapangkan setelah mengalami sebuah perpisahan, ya. Terima kasih pada dirimu sendiri yang sudah memilih untuk bertahan dan berjuang untuk tetap kuat.
#WomenforWomen