Kronologi Calon Mitra Disabilitas Diperlakukan Tidak Sopan oleh Pihak Grab dan Begini Respon Grab

Anisha Saktian Putri diperbarui 27 Apr 2022, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Alih-alih disambut dengan hangat, perlakuan Grab terhadap calon mitra penyandang disabilatis justru sangat mengecewakan. Kekecawan tersebut disampaikan pertama kali oleh akun Instagram @ tagorenatadiningrat.

Dalam akun Instagramnya tersebut kronologi pun dijelaskan, dimulai dari sang anak yang diketahui bernama Tonan Putra yang merupakan penyandang disabilitas tunarungu mendapat undangan interview dari Grab. Namun belum sampai ke meja wawancara, Tonan justru diusir satpam dan melarangnya masuk.

“Anak saya sampai di depan gedung, bertemu security yang langsung tidak sopan memgusur dan melarang anak saya untuk masuk padahal anak saya sudamendapatundangan interview,” tulisnya.

Setelah mendapat perlakuan tersebut, Tonan pun menunjukan surat undangan wawancara hingga akhir diperbolehkan masuk. Sayangnya, saat melakukan wawancara pihak Grab justru melakukan test yang sangat merendahkan. 

“Anak saya kemudian menunjukan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain yang lagi-lagu seperti tidak diterima dengan muka masam, dan raut wajah yang marah-marah. Kembali anak saya menunjukan isi whatsapp dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview. Sampai akhirnya diperbolehkan masuk bertemu salah satu pegawai yang lagi-lagu merendahkan anak saya yang jelas sudah tertulis bahwa anak saya tuli (disable),” tulisnya.

“Disuruh membaca dengan jelas dan keras,anak saya mengikuti. Sampai dites dengan dipanggil dari jauh apakah anak saya mendengar. Apakah sebodoh itu pengertian bahwa di resume sudah tertulis anak saya tuli, tapi masih di cek-cek seperti itu. Dipanggil, bertepuk tangan kencang, seolah mengetes pendengaran anak saya yang memang tuli. Lalu diberitahu bahwa tidak ada lowongan untuk disable saat itu. When my son told me what happened this morning, was mad, sad and heartbroken. But i guess that is what Grab is all about,” tulisan lainnya. 

2 dari 3 halaman

Respon berbagai pihak hingga surat terbuka

Surat terbuka Tonanda Putra dan sang Istri Amanda, credit: Instagram @tonandaputra/@amanda_farliany.

Setelah kronologis tersebut diunggah, berbagai respon pun berdatangan termasuk dari Angkie Yudistia. 

Dalam Instagram pribadinya, Angkie mengajak Tonan untuk membuka usaha sendiri yang akan dibantu langsung oleh Staf Khusus Presiden. Mulai dari pendampingan hingga permodalan.

“Mari setelah Idul Fitri kita akan diskusi tentang jangka panjang-nya agar mas Tonan dan keluarga dapat mandiri secara ekonomi bangkit pemulihan pasca pandemi. Solusi dari @stafkhususpresiden.ay untuk mas @tonandaputra. Semoga berkenan yah, tetap semangat. Nanti akan dihubungi langsung, kami akan berkomunikasi dua arah, InsyaAllah didampingi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi secara bersama-sama untuk pulih pasca pandemi,” tulisnya di Instagram @angkie.Yudistia

Angkie mengatakan kepada Fimela, jika bicara empati, dibutuhkan lebih dari edukasi. “Security dengan latar belakang yang mungkin belum ada SOP perihal berhadapan dengan berkebutuhan khusus. Tapi perlihal hati, aku yakin masih banyak orang baik sebenarnya,” katanya saat dihubungi Fimela melalui Instagram.

Ia juga menambahkan, perusahan bertemu dengan masalah seperti ini, bisa lebih mendewasakan vulue mereka untuk jangka panjang. “Mari kita doakan, sama-sama saling belajar mereka,” tambahnya.

Surat terbuka pun dilayangkan kepada Grab oleh Tonanda Putra, melalui akun Instagramnya @tonandaputra dan istrinya @amanda_farliany. 

“1 bulan saya iseng melamar Grab via online karena mau cari tambahan uang akibat pandemi. Lalu dikabarkan lewat Whatsap, saya datang malah diusir,” ungkap Tonanda.

Kisahnya pun sama persis yang diceritkan oleh akun @tagorenatadiningrat. Tonan disuruh membaca dengan keras dan jelas. Tonan juga mengaku dites pendengaran saat itu.

"Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN," tutur dia.

Dia mengatakan Tonan juga dites pendengarannya dengan cara dipanggil dan dengan tepukan tangan yang keras.

Setelah mengikuti sekelumit test tersebut, nahas Tonan baru diinformasikan jika saat itu Grab Indonesia tidak membuka lowongan untuk kaum disabilitas tuli.

"Tapi suamiku Tonan tidak marah atau tersinggung cuman kecewa pelayanan nya yang buruk," kata dia.

3 dari 3 halaman

Respon Grab

Respon Grab, credit: Instagram/Grab

Unggahan itu pun ditanggapi langsung oleh Grab Indonesia di kolom komentar. "Kami turut prihatin dan sangat menyesalkankejadian yang dialami Bapak di Cakung pada tanggal26 April 2022," tulis Grab pada kolom komentar unggahan itu.

Grab melakukan investigasi internal atas kejadian tersebut. Grab mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas."Saat ini kami sedang melakukan investigasi internal secara detil dan menyeluruh, agar dapat mengambil tindakan tegas. Grab tidak menolerir segala bentuk diskriminasi, dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,"katanya.

Tak sampai di situ, respon Grab pun diunggah di Instagram story Grab. Dengan tulisan, Grab sangat menyesalkan kejadian yang dialami oleh salah satu calon mitra Grab di Cakung pada tanggal 26 April 2022.

“Kami telah menghubungi beliau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, agar dapat segera melakukan investigasi internal menyeluruh dan mengambil tindakan tegas,” tulisnya.

Grab menegaskan jika ratusan mitra pengemudi dan UMKM penyandang disabilitas telah bergabung bersama sejak tahun 2017, dan merupakan bagian dari keluarga besar Grab Indonesia

.“Kami juga memperluas kesempatan teman-teman penyandang disabilitas untuk bergabung melalui program Mendobrak Sunyi pada 2019. Hubungan erat juga telah terjalin lebih dari tiga tahun antara kami dengan komunitas penyandang disabilitas seperti Teman Tuli dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN), yang senantiasa memberikan masukan dan arahan kepada kami. Pada Maret 2022 kami meluncurkan program GrabAccess, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat rentan (penyandang disabilitas dan ibu tunggal) dengan bergabung dan berkembang dalamekonomi digital,” tulisnya lagi.

#women for women