5 Cara Berlapang Dada Merelakan yang Tak Bisa Dimiliki

Endah Wijayanti diperbarui 08 Mei 2022, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah merasakan atau menyadari bahwa merelakan bisa lebih sulit dari menggenggam? Kita mungkin terbiasa dilatih dan diminta untuk memperjuangkan sesuatu semaksimal mungkin. Namun, ketika kita berada di situasi harus merelakan yang tak bisa dimiliki, rasanya sulit sekali.

Merelakan yang tak bisa dimiliki, entah itu merelakan seseorang atau merelakan objek yang tak bisa digapai, butuh kelapangan hati. Kita perlu punya hati yang lapang dan luas untuk bisa merelakannya. Apakah mudah? Mungkin tidak, tetapi kita bisa mengusahakannya.

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Temukan Alasan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Untuk bisa merelakan, kita perlu kejelasan. Cara untuk mendapat kejelasan adalah dengan menemukan alasan. Alasan kenapa kita perlu merelakannya. Apabila kita sudah menemukan alasan yang baik dan alasan itu untuk kebaikan diri kita sendiri, maka kita pun bisa lebih siap untuk melepaskannya.

3 dari 6 halaman

2. Buat Rencana untuk Bertahan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Sesuatu yang sudah lama digenggam lalu harus dilepaskan bisa membuat kita bersedih. Seseorang yang sudah lama diperjuangkan tapi ternyata perlu dilepaskan, itu bisa membuat kita mengalami patah hati luar biasa. Ini bisa menghadirkan masa yang sulit dan cukup menyiksa batin kita sendiri. Sebelum menghakimi diri sendiri atau menyalahkan apa pun, buatlah rencana untuk bertahan. Bertahan saja dulu.

4 dari 6 halaman

3. Berikan Ruang untuk Rasa Sedih

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Memilih untuk tetap bertahan sudah merupakan hal luar biasa. Namun, bukan berarti menolak rasa sedih atau tak nyaman. Jika memang bersedih dan butuh menangis, izinkan diri melakukannya. Saat ada rasa sesak di dada, kita perlu proses untuk mencerna dan mengurainya. Demi memiliki hati yang lebih lapang, kita perlu mengeluarkan hal-hal yang menyesakkan di dada.

 

5 dari 6 halaman

4. Dapatkan Hikmah dari Keputusan yang Dibuat

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Merelakan dan melepaskan yang tidak bisa dimiliki butuh kesadaran diri. Kita perlu melakukannya dengan penuh kesadaran. Dengan begini, kita bisa mencari hikmah dan menemukan pelajaran yang bisa membantu kita jadi pribadi yang lebih bijak dan dewasa lagi. Walau prosesnya tidak mudah, tapi di sinilah kekuatan mental kita akan terbentuk jadi lebih kuat lagi.

6 dari 6 halaman

5. Fokus pada Hal Baru yang Masih Bisa Diperbaiki

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Masih ada serangkaian pilihan baru yang bisa dibuat. Masih ada hal-hal lain yang masih bisa diusahakan dan dikerjakan. Biasanya setelah melepaskan seseorang atau sesuatu, ada kehampaan di dalam diri kita. Di sini kita bisa mengisinya dengan melakukan hal-hal baru yang membuat kita lebih produktif lagi.

Semoga untuk setiap kesempitan yang kita rasakan bisa segera dipertemukan dengan kelapangan yang lebih lega. Terima kasih masih memilih untuk bertahan dan berjuang hingga saat ini.

#WomenforWomen