5 Cara Memaafkan Seseorang agar Batin Tenang meski Masih Sakit Hati

Endah Wijayanti diperbarui 23 Apr 2022, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Memaafkan seseorang yang telah melukai hati kita bisa sangat sulit. Bahkan kita bisa merasa bingung ketika berada di situasi ini. Ingin memaafkan tapi hati rasanya masih sakit dan perih. Tapi kalau tidak berusaha memaafkan, batin sendiri sulit tenang.

Bersyukurlah kalau kita punya hati yang lapang dan bisa memaafkan orang lain dengan cukup mudah. Namun, tak perlu berkecil hati bila kita masih merasa kesulitan memaafkan seseorang. Ada beberapa cara yang bisa kita coba dan lakukan untuk memaafkan seseorang meski awalnya tidak mudah.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Buang Rasa Dendam

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Melansir laman stanfordmag.org, Luskin, pendiri Stanford University Forgiveness Projects dan penulis Forgive for Good, mengungkapkan bahwa dalam istilah yang paling elemental, memaafkan adalah melepaskan perasaan buruk atau hasrat balas dendam setelah kita terluka. "Kita melepaskan kegetiran batin, kebencian, dan rasa mengasihani diri sendiri karena pengalaman yang terjadi di masa lalu," paparnya. Sesakit apa pun hati kita terluka, tak perlu menyimpan dendam atau berencana untuk balas dendam.

3 dari 6 halaman

2. Berdamai dengan Hal yang Sudah Terjadi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Mungkin kita belum bisa menerima kembali orang yang telah melukai kita seutuhnya. Mungkin kita masih belum bisa bersikap seperti sedia kala dengannya. Namun, setidaknya kita bisa menerima kalau kesalahan yang dia buat itu sudah terjadi di masa lalu. Sudah lewat. Maka, kini ada baiknya untuk fokus dengan yang terjadi di masa kini. Berdamai dengan hal yang sudah terjadi, lalu jalani hari ini dengan lebih baik.

4 dari 6 halaman

3. Buat Batasan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Hal yang wajar jika sebuah hubungan atau ikatan tidak akan sama lagi ketika kita telah dilukai oleh seseorang. Saat kita terluka, lapangkan hati kita untuk memaafkannya. Ini demi kebaikan kita sendiri. Setidaknya kita juga bisa membuat batasan agar kita tidak kebablasan membenci seseorang. Cukup garisbawahi bahwa perilaku orang yang telah melukai kita itu memang buruk dan tidak bisa dibenarkan, tapi kita juga berhak untuk menjalani hidup kita dengan hati yang lebih tenang ke depannya.

 

5 dari 6 halaman

4. Maafkan Diri Sendiri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Kadang untuk memaafkan orang lain, kita perlu memaafkan diri sendiri lebih dulu. Apalagi kalau kejadiannya melibatkan hal yang sangat personal dan membuat hidup kita banyak berubah, maka kita perlu juga berdamai dengan diri sendiri. Maafkan diri kita yang masih banyak kekurangan agar kita bisa lebih fokus memulihkan diri kita lebih baik lagi.

6 dari 6 halaman

5. Kalau Bekas Luka Masih Perih, Obati Lagi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Perasaan sakit hati mungkin akan masih sering hadir dan menghampiri dalam proses kita memaafkan seseorang. Bahkan ketika kita sudah merasa sudah memaafkannya, kadang bekas luka sakit hati masih perih. Kalau bekas luka masih terasa perih, obati lagi. Kuatkan diri dan berterima kasihlah pada diri yang masih memilih bertahan jadi orang baik.

Semoga untuk hati yang masih berat dalam memaafkan bisa diberi kelapangan dan kemudahan untuk lebih ikhlas dan rela. Sekali lagi, terima kasih sudah memilih jadi orang baik.

#WomenforWomen