Fimela.com, Jakarta Berkembangannya media sosial membuat banyak orang menjadi sosok yang narsis. Banyak berpikir jika prilaku ini hanya ditujukan kepada mereka yang gemar selfie.
Padahal, ada perbedaan mencolok antara perilaku narsis yang normal dengan gangguan kepribadian yang disebut narsisistik. Dalam ilmu psikologi, narsis adalah suatu keadaan ketika seseorang merasa terlalu kagum dengan dirinya sendiri. Namun, jika perilaku narsis ini sudah menjadi kebiasaan dan berlebihan, bisa jadi merupakan tanda gangguan kepribadian narsisistik.
Melansir The Sun, bahkan banyak terapis menyarankan untuk sangat berhati-hati jika berkencan dengan seseorang narsisistik. Lalu bagaimana cara mengetahui seseorang memiliki sifat tersebut?
Pelatih pemulihan trauma Ronia Fraser menggambarkan seorang narsisis sebagai seseorang yang cenderung membuatmu terpesona dengan gerakan romantis, sebelum mengungkapkan perilaku gaslighting, manipulasi, dan pelecehan.
Dia memberi tahu bahwa salah satu tanda besar sifat ini adalah memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang luar biasa dan keyakinan bahwa dirimu istimewa.
Selain itu, berikut ini ciri-ciri yang harus diwaspadai dan apa yang harus dilakukan jika berhubungan dengan salah satu dari mereka.
1. Tidak peduli dengan perasaan orang lain
Jika benar-benar jujur pada diri sendiri, apakah benar-benar peduli dengan drama dan kekhawatiran orang lain?
Ronia mengatakan bahwa jika dirimu tidak memiliki waktu atau kesabaran untuk menghadapi kekhawatiran seseorang, maka dapat menunjukkan kecenderungan narsis.
Dia mengatakan narsisis biasanya akan merasa tidak nyaman ketika orang lain menunjukkan emosi, dan cenderung menjauh atau mengalihkan perhatian kembali ke dirimu.
2. Meremehkan orang lain untuk membuat dirimu merasa lebih baik
Orang narsisis merasakan kekuatan ketika merendahkan orang lain ketika merasa tidak aman, menurut pakar hubungan.
“Apakah kalian terkadang merasa terancam, rendah diri, bodoh, atau diremehkan oleh apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain? Dan pada gilirannya menjadi jahat dan bahkan mungkin menggunakan pengetahuanmu tentang mereka untuk melawannya?,” ujar Ronia.
Dia mengatakan ini bisa menjadi tanda bahaya jika sering merasa seperti ini.
3. Menggunakan traumamu sendiri sebagai alat untuk membuat orang lain merasa kasihan padamu
Ronia mengatakan bahwa narsisis dengan hati-hati memilih untuk menggunakan barang bawaan mereka untuk mendapatkan apa yang diinginkan orang. Ini dapat ditunjukkan oleh mereka yang terus-menerus menggunakan cerita sedih untuk mendapatkan validasi.
Dia mengatakan ini dapat menyebabkan narsisis tidak mengambil tanggung jawab untuk diri mereka sendiri, dan profesional menambahkan bahwa mereka tidak akan berubah karena mereka "semua bicara, tidak ada tindakan."
"mungkin mengandalkan cinta dan kebaikan oranglain untuk menghilangkan rasa sakitmu dan menyelesaikan masalahmu,” katanya.
4. Sering merasa iri dengan orang lain
Sering merasa iri, Ronia mengatakan itu bisa menjadi tanda seorang narsisis jika terus-menerus cemburu pada orang lain dan membandingkan diri dengan mereka.
Dia mengatakan ini bisa tentang prestasi, penampilan, keluarga, dan harta benda.
Ini juga bisa menjadi pertanda jika menghabiskan banyak waktu bertanya-tanya apakah orang-orang cemburu padanya.
5. Melakukan hal-hal baik hanya untuk mendapatkan pujian
Melakukan tindakan amal mungkin bukan hal yang biasanya muncul di benak ketika memikirkan seorang narsisis, tetapi bisa jadi jika memiliki pola pikir yang salah di baliknya.
"Jika jujur pada diri sendiri, ini semua tentang validasi dan pengakuan daripada memiliki minat mendalam yang sebenarnya pada penyebabnya,” paparnya.
#women for women