Fimela.com, Jakarta Dunia sedang mengalami krisis dan perubahan iklim secara besar di beberapa dekade terakhir akibat pemanasan global. Namun isu pemanasan global ini seringkali diabaikan oleh masyarakat, bahkan pemerintah.
Hal inilah yang membuat ilmuwan NASA melakukan demo besar-besaran di depan gedung JPMorgan Chase, Los Angeles. Aksi demo para ilmuwan yang diwarnai dengan suara pilu tersebut viral di media sosial baru-baru ini.
Terutama ketika Dr. Peter Kalmus, seorang ilmuwan iklim di Jet Propulsion Laboratory NASA hadir menyampaikan pidato emosional tentang dampak pemanasan global bagi bumi dalam waktu dekat.
“Kita akan kehilangan segalanya, dan kami tidak bercanda, kami tidak berbohong, kami tidak melebih lebihkan,” ungkap Kalmus, dikutip dari The Independent.
What's On Fimela
powered by
Protes Peringatan Ilmuwan Tidak Didengarkan
Kalmus menuduh bahwa pemerintah tidak mendengarkan para ilmuwan. Dia mengatakan dia bersedia mengambil risiko untuk planet yang indah ini.
Dengan berlinang air mata, Kalmus berkata, "Ini untuk semua anak di dunia, semua anak muda, semua orang masa depan. Ini jauh lebih besar daripada kita semua,"
Lebih lanjut, Kalmus berharap pemerintah dan pemimpin global berani mengambil risiko dan berkorban untuk keberlanjutan planet ini.
“Sudah waktunya bagi kita semua untuk berdiri, mengambil risiko, dan berkorban untuk planet ini. Bumi yang memberi kita kehidupan , yang memberi kita segalanya,” imbuhnya.
Ditangkap Polisi
Sehari setelah protes, Dr Kalmus mentweet bahwa dia ditangkap karena memblokir pintu masuk ke gedung JP Morgan Chase di Los Angeles.
Protes yang digelar para ilmuwan ini sendiri adalah sebagai bentuk kemarahan kepada perusahaan bahan bakar fosil bank. Dia menuduh bahwa perusahaan Chase mendanai proyek bahan bakar fosil baru lebih banyak daripada bank lain mana pun, yang membawa manusia ke kehancuran iklim.
“Kami memilih JP Morgan Chase karena dari semua bank investasi di dunia, JP Morgan Chase mendanai sebagian besar proyek bahan bakar fosil baru,”
“Seperti yang dijelaskan oleh laporan IPCC baru, emisi dari infrastruktur energi fosil saat ini dan yang direncanakan sudah lebih dari dua kali lipat jumlah yang akan mendorong planet ini lebih dari 1,5°C pemanasan global, tingkat pemanasan yang akan membawa lebih banyak panas, api, badai, banjir, dan kekeringan daripada 1,2°C saat ini," kata Kalumus, dilansir The Guardian.
#Women for Women