Melihat Perayaan Kamis Putih Sebagai Perjamuan Terakhir Sebelum Yesus Wafat

Vinsensia Dianawanti diperbarui 14 Apr 2022, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pada pekan ini, umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Tri Hari Suci Pra Paskah yang diawali dengan perayaan Kamis Putih. Dirayakan tepat hari ini (14/4/2022), Kamis Putih menjadi perayaan perjamuan terakhir Yesus bersama para muridnya sebelum wafat di kayu Salib.

Mengutip dari imankatolik, pastur akan mencuci kaki para umat yang mewakili 12 murid Yesus pada perayaan Kamis Putih. Tradisi ini menjadi simbol pelayanan terakhir Yesus sebelum wafat.

Pada perjamuan terakhir, Yesus bersama 12 muridnya mengadakan makan malam dan membasuh kaki para muridnya. Melalui pembasuhan kaki ini, Yesus ingin mengajarkan umatnya tentang kerendahan hati dan sikap mau melayani meski dihina.

Dalam perayaan Kamis Putih, ada dua peristiwa yang ditekankan oleh Gerea. Yakni tindakan nyata kasih yang diajarkan Yesus melalui pembasuhan kaki para muridnya.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Peristiwa dalam Kamis Putih

Peristiwa memiliki makna bahwa Yesus sebagai seorang guru mau menanggalkan kebesaran-Nya dengan merendahkan diri dan menjadi hamba untuk membasuh ke-12 muridnya.

Selain itu, Kamis Putih juga menekankan akan suatu warisan besar yang ditinggalkan oleh Yesus, yakni Ekaristi. Pada peristiwa inilah Ekaristi diperkenalkan oleh Yesus melalui perjamuan bersama murid-murid-Nya.

 

3 dari 3 halaman

Makna peristiwa dalam Kamis Putih

"Inilah TubuhKu yang dikurbankan bagimu," ucap Yesus sambil mengambil roti

"Inilah Piala darahku, darah perjanjian baru dan kekal yang ditumpahkan bagi semua orang demi pengampunan dosa, kenangkanlah Aku dengan merayakan peristiwa ini," ucap Yesus saat mengambil anggur.

Dua kalimat ini bermakna bahwa Yesus memberikan semua yang dimilikinya, termasuk tubuh dan darah-Nya dalam perjamuan terakhir. Ini menjadi melambangkan kerelaan dan ketulusan Yesus dalam pelayanannya.