Mengenal Smiling Depression sebagai Jenis Depresi yang Sulit Disadari oleh Orang Lain

Fimela Reporter diperbarui 13 Apr 2022, 18:39 WIB

Fimela.com, Jakarta Smiling depression yang juga dikenal sebagai high-functioning depression atau persistent depressive disorder adalah salah satu jenis depresi berat, tetapi pengidapnya masih dapat beraktivitas seperti biasa walaupun ia memiliki gejala depresi. Di balik kondisinya yang terlihat baik-baik saja, pengidap smiling depression sebenernya juga merasakan perasaan putus asa, tidak berharga, dan tidak termotivasi seperti pengidap depresi pada umumnya.

Rasa takut akan dihakimi dan diperlakukan dengan berbeda oleh orang sekitar karena kondisinya menjadi salah satu penyebab seseorang memiliki smiling depression. Oleh karena itu, smiling depression adalah salah satu jenis depresi yang paling sulit untuk didiagnosa.

Berikut adalah beberapa tanda seseorang memiliki smiling depression.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Terobsesi menunjukkan 'kehidupan sempurna'

photo created by katemangostar - www.freepik.com

1. Saat seseorang terobsesi menunjukkan kehidupanmu yang ‘sempurna’ di media sosial, hal tersebut dapat berpengaruh buruk pada kesehatan mental. Mereka yang memiliki smiling depression akan berusaha untuk selalu terlihat bahagia di media sosial walaupun mereka sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Hal tersebut dapat memicu kondisi smile depression menjadi semakin parah.

2. Seseorang yang memiliki smiling depression memiliki kecenderungan menolak bantuan dari tenaga profesional karena ia takut terlihat lemah. Mereka takut dihakimi dan diperlakukan berbeda oleh orang lain karena kondisinya. Sehingga, mereka cenderung menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja dan menyimpan berbagai emosi negatif untuk dirinya sendiri.

3. Perubahan yang drastis dalam kehidupan dapat menjadi salah satu pemicu smiling depression. Saat mengalami perubahan yang drastis, gejala depresi dapat muncul bersamaan dengan tuntutan untuk tetap melanjutkan hidup. Sehingga, para pengidap smile depression akan sering menunjukkan senyum palsu sebagai bukti bahwa perubahan-perubahan tersebut tidak memengaruhinya dan ia masih bisa melanjutkan kehidupan.

3 dari 3 halaman

Menyibukkan diri sendiri

Credit: unsplash.com/Christinna

4. Saat seseorang menghabiskan kebanyakan waktunya untuk memenuhi tanggung jawab dan melakukan berbagai hobi, maka hal tersebut dapat menjadi salah satu tanda bahwa ia memiliki smiling depression. Seseorang yang memiliki smiling depression cenderung akan membuat dirinya sibuk untuk menghindari berbagai perasaan dan emosi negatif yang ia rasakan. Ia menghindari perasaan dan emosi tersebut dengan melakukan berbagai hobi dan memenuhi tanggung jawabnya.

5. Smiling depression adalah salah satu jenis depresi yang paling sulit dideteksi. Jika ada pengidap smiling depression yang sadar akan kondisinya, ia cenderung menolak kenyataan tersebut karena ia selalu merasa baik-baik saja. Menurut sebuah artikel dari World Health Organization (WHO), salah satu hal yang membuat smiling depression sulit dideteksi adalah konflik internal yang ada pada pengidap.

Jika kamu atau orang terdekat memiliki gejala smiling depression, segera hubungi tenaga profesional agar pengidap smiling depresssion mendapatkan bantuan. Tidak ada yang salah dengan mendapatkan bantuan dari tenaga profesional, hal tersebut tidak akan membuat pengidap smiling depression terlihat lemah. Bahkan kenyataannya, mendapatkan bantuan dari tenaga profesional dapat membantu pengidap smiling depression untuk dapat menjalankan hidupnya tanpa membawa beban, trauma, atau berbagai emosi negatif yang ia pendam selama ini.

 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani