Fimela.com, Jakarta Diare adalah gangguan pada pencernaan yang membuat tubuh menjadi lemas. Diare bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, karena membuat penderitanya harus sering pergi ke kamar mandi untuk buang air besar. Diare bisa dialami selama bulan puasa ini.
Seseorang bisa mengalami diare akut maupun kronis selama bulan puasa. Jika mengalami diare akut, maka diare ini bisa dialami selama kurang lebih 1 hingga 2 hari saja. Sedangkan diare kronis bisa dialami selama sebulan.
Penyakit diare ini biasanya akan dialami pada minggu awal bulan puasa. Diare ini harus diwaspadai karena bisa menyebabkan batalnya ibadah puasa. Berikut faktor penyebab diare selama bulan puasa:
Faktor Penyebab Diare
1. Mengonsumsi Produk Susu Sapi
Faktor penyebab diare yang pertama adalah karena mengonsumsi produk susu sapi pada saat puasa. Ada sebagian orang yang intoleran terhadap produk susu sapi. Apalagi jika produk susu yang dikonsumsi masih mentah, tidak melalui proses pasteurisasi sebelum disajikan. Untuk menghindari hal tersebut, lebih baik konsumsi produk susu nabati yang juga baik untuk kesehatan.
2. Mengonsumsi Fruktosa
Saat bulan puasa, waspadai saat mengonsumsi buah-buahan atau madu. Karena makanan tersebut mengandung fruktosa atau pemanis alami. Seseorang dapat mengalami diare, karena sistem pencernaan mengalami kesulitan mengolah fruktosa saat puasa.
3. Tepung Mentah
Diare juga bisa disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terbuat dari tepung. Jika mengolah masakannya tidak benar, maka ada tepung yang masih mentang pada makanan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan diare pada saat mengonsumsi makanan dari tepung. Karena tepung mentah terkontaminasi oleh bakteri salmonella, sehingga menyebabkan diare dan gangguan sistem pencernaan lainnya.
Faktor Penyebab Diare
4. Makanan Terkontaminasi Bakteri
Mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, parasit atau jamur, bisa menyebabkan diare. Bakteri yang bisa menyebabkan diare adalah E. coli, Salmonella enterica, Campylobcter, dan Shigella. Pastikan makanan yang dikonsumsi sudah matang dan bersih, agar terhindar dari bakteri tersebut.
5. Adanya Virus
Virus juga bisa menjadi faktor penyebab diare. Virus yang menyebabkan diare adalah flu, norovirus, atau rotavirus. Rotavirus biasanya akan menyerang anak-anak dan menyebabkan diare. Seseorang dapat terserang virus saat sistem imunitas tubuh rendah. Diare yang disebabkan oleh virus ini bisa menular ke orang lain.
6. Efek Samping Obat
Jika Sahabat Fimela sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, maka bisa mengalami diare akut selama puasa. Obat-obatan yang memiliki efek samping diare adalah antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium. Konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Faktor Penyebab Diare
7. Terlalu Banyak Mengonsumsi Daging Merah
Saat berbuka puasa atau sahur, usahakan jangan terlalu banyak mengonsumsi daging merah. Karena daging merah mengandung lemak jenuh yang bisa mengganggu sistem pencernaan. Selain itu, daging merah yang tidak dicuci dengan bersih, terkandung bakteri salmonella, E. coli, dan yersinia yang menyebabkan diare.
8. Riwayat Penyakit Tertentu
Diare juga bisa disebabkan karena seseorang memiliki riwayat penyakit tertentu. Penyakit yang bisa berisiko menjadi penyebab diare adalah asam lambung, sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, dan penyakit lainnya yang menyerang sistem pencernaan. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan pemeriksaan secara rutin dengan dokter.
9. Mengonsumsi Makanan Pedas
Faktor penyebab diare yang terakhir adalah karena mengonsumsi makanan pedas. Walaupun makanan pedas bisa meningkatkan nafsu makan, tetapi makanan pedas yang dikonsumsi saat perut kosong setelah puasa, bisa menyebabkan diare. Karena makanan pedas bisa mengiritasi lambung dan usus.