Fimela.com, Jakarta Perang Rusia dan Ukraina tengah mencapai titik perundingan. Negosiasi damai yang berlangsung pada 29 Maret 2022 lalu di Istanbul Turki sudah mencapai sejumlah kesepakatan. Dari pihak Rusia berjanji mengurangi aktivitas militer di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, dan Chernihiv di Ukraina Utara.
Sedangkan Ukraina tidak bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO. Dikutip dari Liputan6.com, kepala perundingan Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan jika hasil tersebut adalah langkah yang diambil Moskow untuk mengurangi eskalasi konflik yang berlangsung selama 34 hari.
Langkah lainnya adalah Rusia akan menyetujui pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara bersamaan apabila dan ketika perjanjian damai diparaf oleh menteri luar negeri kedua negara.
Sejumlah perjanjian
Langkah lainnya adalah Rusia akan menyetujui pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara bersamaan apabila dan ketika perjanjian damai diparaf oleh menteri luar negeri kedua negara.
Sebelum membahas kemungkinan pertemuan kedua presiden tersebut, sebuah perjanjian harus disiapkan dan disetujui oleh para negosiator, dan kemudian disahkan oleh para menteri luar negeri, tutur Medinsky, yang juga seorang ajudan presiden Rusia.
Hal ini tidak akan mudah terutama karena pertemuan itu bisa menjadi pertemuan multilateral dengan partisipasi para negara penjamin perdamaian dan keamanan Ukraina, ujar Medinsky setelah putaran baru pembicaraan antara Moskow dan Kiev berlangsung di Istanbul, Turki.
Perundingan damai
Perundingan damai dengan delegasi Ukraina dan Rusia digelar di Istanbul, Turki pada Selasa 29 Maret 2022. Hasilnya, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan akan mengurangi secara tajam aktivitas militer di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, dan Chernihiv di Ukraina utara. Pernyataan itu menjadi tanda kemajuan yang nyata menuju kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.
Penasihat presiden dan anggota delegasi Ukraina, Mykhailo Podolyah, mengatakan bahwa Turki, Jerman dan Polandia dapat menjadi beberapa penjamin keamanan Ukraina.
"Poin krusialnya adalah kemungkinan untuk menerima jaminan keamanan dari para penjamin untuk menghentikan konflik saat ini, perang ini," ungkap Mykhailo Podolyah.
Para perunding Ukraina mengatakan mereka telah mengusulkan pada putaran terakhir pembicaraan dengan Rusia bahwa Ukraina bersedia mengadopsi status netral dengan imbalan jaminan keamanan, yang berarti Kiev tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO.
#Women for Women