Makan Malam Sambil Memacu Adrenalin di Lounge in The Sky, Layakkah Dicoba?

Diangkat dengan telescopic boom crane asal Eropa, Lounge in The Sky mampu melayani 32 orang yang terbagi menjadi delapan meja dalam satu kali penerbangan. Sensasi makan malam di atas kota Jakarta itu bisa kamu rasakan selama satu jam penuh.

Tidak perlu khawatir soal keselamatan. Selama berada di atas, kamu akan merasakan duduk dengan nyaman menggunakan kursi khusus yang dilengkapi dengan seat belt. Setiap elemen keamanan yang digunakan sudah menggunakan standar keamanan yang ditetapkan oleh German norm DIN 4112 dan telah dikonfirmasi oleh TUV SUD selaku organisasi internasional asal Jerman.

Fimela sendiri berkesempatan untuk merasakan langsung sensasi makan malam di Lounge in The Sky dengan paket Standard yang menyajikan empat menu makan malam. Sebelum naik ke platform, setiap pengunjung dapat menunggu di Boarding Room yang telah disediakan. Meski Boarding Room dibuat dari bangunan semi permanen, kamu tetap bisa merasakan nyaman dengan banyaknya sofa dan pendingin ruangan yang disediakan.

Selain itu, kamu pun diminta untuk menandatangi formulir keselamatan saat masuk ke area Boarding Room. Sembari menunggu, akan disajikan camilan dan minuman segar, seperti Jakarta City Lights atau Strawberry Mocktail.

Mendekati jadwal penerbangan, crew yang bertugas akan memanggil setiap nama pengunjung untuk naik ke atas platform. Setiap pengunjung akan mendapatkan meja dan kursi pribadi. Naik ke atas platform, para petugas langsung akan memasangkan sabuk pengaman di bagian depan yang menahan area dada dan pinggang.

Setelah semua siap, platform akan diangkat menuju ketinggian 45-50 meter selama kurang lebih 2-3 menit. Dari atas sini, kamu bisa merasakan pemandangan 360 derajat kota Jakarta. Platform juga akan diputar untuk memastikan setiap pengunjung bisa melihat pemandangan kota Jakarta dari semua sisi di atas platform.

Makan malam pun dibuka dengan appetizer berupa Cilantro and Lemon Chicken. Potongan daging yang empuk disajikan dengan saus Cilantro dan perasan lemon. Cita rasa segar yang dominan membuat menu ini sangat tepat dijadikan sebagai makanan pembuka.

Menu kedua yang disajikan adalah Caesar Salad with Balinesse Chicken yang memiliki kaya tekstur dan rasa. Tekstur yang kaya berasal dari sayuran yang renyah dan croutons atau roti panggang yang dipadukan dengan lembutnya potongan alpukat.

Sementara rasa yang kaya dibawa oleh ayam pelalah khas Bali yang menambah cita rasa dari dressing Caesar Salad.

Masuk ke menu utama, Fimela disajikan Comte Cheese Barramundi. Daging ikan yang dipress dengan bumbu kemudian digrill dan disajikan bersama dengan saus yang memberikan rasa gurih dan sedikit asam.

Sebagai makanan penutup, disajikan White Chocolate Mango Lava. Menjadi modifikasi dari Choco Lava yang terkenal, Lounge in the Sky menghadirkan dessert yang terdiri dari white mousse serta beri dengan mangkuk white chocolate di atasnya. Saus mangga yang hangat dituang ke mangkuk white chocolate yang memberikan pengalaman unik sebelum disantap.

Sebelum platform diturunkan, pengunjung disajikan mocktail, Jakarta City Lights. Minuman ini pada dasarnya adalah leci yang dipadukan dengan apel dan ditambah sirup hazelnut. Memiliki cita rasa manis yang pas dengan sedikit rasa nutty dari sirup hazelnut.

Untuk bisa menikmati makan malam di Lounge in The Sky, kamu perlu melakukan reservasi terlebih dahulu melalui situs LITS Asia. Tersedia tiga paket yang terdiri dari Standard Package seharga Rp1,6 juta, Bussiness Package seharga Rp2,2juta, dan First Class Package sehargar Rp3,7 juta. Setiap harinya dibuka dua jadwal penerbangan di hari kerja dan tiga jadwal penerbangan di akhir pekan dengan durasi penerbangan selama satu jam.

Dengan harga dibanderol, sensasi makan malam di Lounge in The Sky sebagai pengalaman berbeda sekaligus memicu adrenaliin. Menurut Fimela, wahana ini masih cukup aman, bahkan bagi kamu yang memiliki ketakutan akan ketinggian. Bagaimana? Tertarik mencoba?