5 Cara Menguatkan Diri saat Masih Dituntut Harus Bersabar Lagi

Endah Wijayanti diperbarui 29 Mar 2022, 15:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Bersabar merupakan kata yang mudah dikatakan tapi bisa jadi yang paling sulit untuk dijalankan. Ketika menghadapi situasi yang membuat kita tak berdaya, umumnya kita diminta untuk lebih bersabar. Saat ada hal yang tak berjalan sesuai harapan, kita pun disarankan untuk lebih banyak bersabar.

Saat masih harus dituntut lebih bersabar lagi, kita mungkin akan merasa tertekan. Bersabar dan terus bersabar bisa cukup melelahkan. Akan tetapi, kita masih bisa melakukan sejumlah upaya untuk membuat diri kita lebih kuat dan tegar untuk bisa bersabar lebih lama lagi. Bagaimana cara agar bisa lebih sabar? Beberapa cara berikut ini bisa dicoba.

 

2 dari 6 halaman

1. Sadari Napas

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/petrunjela

Biasanya kita akan makin panik dan kebingungan ketika diminta untuk bersabar lagi. Rasanya kita ingin protes dan marah-marah. Di saat seperti ini, coba sadari napas. Bisa dengan menepi sejenak dari keriuhan. Lalu, tarik napas dan embuskan perlahan, ulangi beberapa kali sampai detak jantung bisa lebih tenang. Menyadari napas dapat menjadi langkah pertama untuk mengumpulkan kekuatan dalam diri untuk lebih tegar lagi.

3 dari 6 halaman

2. Pahami bahwa Manusia Butuh Kesabaran

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/chanchai+duangdoosan

Mengutip buku Kosakata Keagamaan, hampir seluruh keadaan dan situasi yang dihadapi manusia membutuhkan kesabaran, karena situasi dan keadaan tersebut tidak keluar dari dua kemungkinan: pertama, sejalan dengan kecenderungan jiwanya; kedua, tidak sejalan dengan kecenderungan jiwanya. Kita manusia biasa, dan akan selalu butuh kesabaran. Sebab hidup ini bisa dipenuhi dengan banyak ketidakpastian. Kalau kita tidak berproses dan belajar bersabar, kita bisa mudah tertekan dan stres dalam menjalani hidup.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Cobalah Menulis Catatan Emosi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Day2505

"Untuk dapat mengontrol emosi, kita harus tahu cara menghadapinya. Emosi bagaikan ombak yang membentang di deoan kita. Kita harus bersiap-siap untuk menaikinya agar tidak terseret di dalamnya," tulis psikiater Yoon Hong Gyun dalam bukunya, How to Respect Myself. Dia pun menyarankan untuk menulis Catatan Emosi sebagai cara untuk mengontrol emosi. Caranya cukup mudah, yaitu dengan menuliskan perasaan kita yang sebenarnya, dan mengakhirinya dengan tanda seru. Sebagai contoh, "Hari ini aku merasa stres dan tertekan!" Menuliskan emosi dan perasaan apa adanya ini menjadi salah satu cara untuk mencegah perasaan murung atau merutuki diri sendiri.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Menepilah saat Merasa Sangat Lelah

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/VitalyRomanovich

Terus menerus bersabar bisa sangat menguras emosi dan energi. Kalau merasa lelah dan jenuh, cobalah untuk menepi dan beristirahat sejenak. Kadang untuk bisa kembali bersabar, kita perlu membebaskan diri sejenak dari berbagai hal. Beristirahat dan menenanangkan diri bisa membantu kita untuk kembali tegar.

 

6 dari 6 halaman

5. Terima Kenyataan dengan Kerelaan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/jaboo2foto

Kalau memang harus bersabar lagi, ya sudah bersabar lagi. Saat kita tak punya pilihan lain selain bersabar, ya sudah lanjutkan perjuangan untuk terus bersabar. Terima kenyataan dengan kerelaan hati sepenuhnya. Menghadirkan kerelaan akan membuat hati terasa lebih lapang dan membuat kita bisa kembali bersabar dengan jiwa yang lebih ringan.

Bagi yang saat ini masih harus bersabar lagi, yakinkan diri bahwa segalanya akan mencapai ketepatan waktu yang terbaik. Terima kasih untuk dirimu yang sudah berjuang dan bertahan hingga titik ini. Terima kasih, ya.

#WomenforWomen