Fimela.com, Jakarta Tiga personel D'Masiv bersama satu orang kru mereka terlibat dalam kecelakaan tunggal yang terjadi di daerah Situbondo, Jawa Timur pada Minggu (27/3/2022) pagi, sekitar pukul 04.00 WIB. Keberadaan mereka di sana sedianya dalam rangka mengisi sebuah acara di kota Banyuwangi. Sebagai salah satu korban yang ikut terlibat dalam kecelakaan, Rian Ekky Pradipta, vokalis D'Masiv pun akhirnya membeberkan banyak hal terkait kecelakaan tersebut.
Selain Rian, dua personel D'Masiv lain yang ikut dalam rombongan nahas tersebut ialah Rama (gitaris) dan Wahyu (drummer). Selain mereka bertiga, ada satu penumpang lain yang termasuk rombongan bernama Thomi dan supir yang mengendarai mobil tersebut.
Kabar kecelakaan yang menimpa tiga personel D'Masiv sendiri ramai setelah istri dari Rian, yakni Sri Ayu Murtiari mengabarkannya melalui sosial media. Diketahui, kecelakaan terjadi lantaran mobil yang ditumpangi Rian dkk menabrak sebuah tiang dan pohon di sisi jalan sehingga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Lantas, seperti apa detil kejadiannya? Berikut FIMELA merangkum sejumlah fakta mengerikan yang membuat Rian D'Masiv bersyukur masih bisa selamat dari kejadian nahas tersebut.
What's On Fimela
powered by
Semua Penumpang Tidur
Rian mengatakan jika sebelum berangkat ke Banyuwangi, ia dan rombongan memang baru saja melalui kegiatan yang cukup padat pada hari Sabtu (26/3/2022). Perjalanannya sendiri dimulai malam harinya menggunakan pesawat dari Jakarta menuju Surabaya dan kemudian disambung melalui jalur darat dengan jarak tempuh sekitar 6 jam perjalanan.
"Kami sempat delay (penerbangan) dan baru sampai Surabaya jam 11 (malam), lanjut ke Banyuwangi. Aku masuk mobil langsung tidur. Aku tidur sepanjang jalan, pas kejadian itu benar-benar semua tertidur pulas," ungkap Rian D'Masiv.
Saat Kecelakaan Terjadi
Saat sedang asik beristirahat, Rian lantas terkejut dengan benturan keras yang dialami mobil yang ia tumpangi. Prosesnya sendiri berlangsung sangat cepat sehingga membuat seluruh penumpang di dalam mobil panik, termasuk dirinya.
"Pas kejadian nabrak itu beneran cepet banget kejadiannya, bunyinya kenceng banget. Aku langsung terbangun. Pas kejadian nabrak itu, aku reflek turun. Sambil kliyengan, amanin barang-barang. HP-HP yang tergeletak, aku ambilin. Aku bawain koper, akhirnya turun semua. Kami duduk di pinggir jalan sambil lemas, udah bingung mau ngapain," jelasnya menggambarkan.
Alami Luka-Luka Sampai Tak Sadarkan Diri
Akibat benturan yang sangat keras, Rian dan seluruh penumpang yang ada di mobil tersebut pun mengalami luka-luka. Bahkan, Thomi, kru D'Masiv yang ikut dalam rombongannya sempat tak sadarkan diri sesaat setelah kejadian.
"(Aku) Kepala kepentok, nggak tau kena apa lagi, ini baru berasa (sakit) juga. Sama dengkul yang agak lumayan (sakit). Setelah kejadian, yang bengkak ini di bagian jidat. Kayak bola tenis, gede banget. Kemudian Rama (dagunya) bocor, netes terus (darahnya). Yang kasihan asisten D'Masiv. Itu dia nggak bisa keluar dari mobil karena nggak bisa gerak. Nggak tau pingsan atau apa, pas dibangunin, kakinya nggak bisa gerak saat itu," tutur Rian.
Mobil Hancur
Saat mendapatkan pertolongan pertama dari warga sekitar sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat, Rian sempat melihat kondisi mobil yang ia tumpangi. Di situ, ia mengaku bersyukur masih bisa selamat mengingat kondisi mobil yang bisa dibilang hancur.
"Kondisi mobil nggak tertolong, Tiang (yang ditabrak) udah bengkok, kaca (mobil) udah pecah semua. Kalau lihat kondisi mobil, kita bersyukur sih udah selamat," ujarnya.
Supir Ngantuk
Usut punya usut, Rian menyebut jika kecelakaan yang mereka alami tersebut disebabkan oleh kelalaian sang supir. Berdasarkan pengakuan si supir, ia mengemudikan mobil dalam kondisi ngantuk sehingga sempat hilang konsentasi sampai akhirnya kecelakaan tersebut terjadi.
"Aku pun sempat marah ke driver karena dia ternyata ngantuk. Ini sebenarnya kelalaian manusia, dia bawa mobil ngantuk. Harusnya kan bisa berhenti dulu. Jalannya bagus, cuaca juga aman, Itu bener-bener karena dia ngantuk. Driver-nya masih muda dan pekerjaannya bukan driver, cuma karyawan yang disuruh jemput kita. Kondisi kendaraan juga bagus sih," papar Rian.
Diduga Dalam Kecepatan Tinggi
Selain kondisi supir yang tak prima saat berkendara, Rian juga berasumsi jika mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Hal itu bisa dilihat dari kondisi mobil pasca kecelakaan yang mengalami kerusakan cukup parah hampir di seluruh bagian.
"Kalau ditanya berapa kecepatannya, aku nggak terlalu tau karena tidur pulas. Tapi dilihat dari kerusakan, mungkin di atas 100 (km/jam). Kalau liat kondisi, kalau (kecepatan) 60 (km/jam) nggak akan sampai serusak itu, mungkin bisa 120 (km/jam)," katanya.
Tanggung Jawab dan Kooperatif
Namun begitu, satu hal lain yang patut disyukuri Rian dan korban lainnya selain selamat dari kecelakaan maut itu ialah sikap panitia yang bertanggung jawab. Di samping itu, si supir yang mengaku bersalah pun kooperatif dalam bersikap sehingga tak semakin memperkeruh keadaan.
"Penyelenggara bertanggung jawab karena ada di kontrak juga sih, jadi biaya pengobatan semua ditanggung penyelenggara sampai tuntas. Dia (si supir) nangis dan minta maaf, untungnya dia nggak kabur, dia kooperatif," pungkas Rian D'Masiv.