Waspada, Gaya Hidup Tidak Sehat Meningkatkan Risiko Keguguran

Mimi Rohmitriasih diperbarui 25 Mar 2022, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika mengandung atau hamil, setiap perempuan dianjurkan untuk memiliki gaya hidup yang sehat. Gaya hidup yang tidak sehat meningkatkan berbagai risiko pada janin pun pada ibu hamil. Salah satu risiko yang paling sering terjadi namun jarang disadari adalah risiko keguguran

Melansir dari laman healthline.com, gaya hidup yang tidak sehat meningkatkan risiko keguguran lebih tinggi. Gaya hiidup sehat seperti apa yang bisa meningkatkan risiko keguguran?

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Merokok dan Minum Minuman Beralkohol Tidak Baik untuk Kehamilan

Ilustrasi Kebiasaan Merokok Credit: pexels.com/Letit

Gaya hidup tidak sehat yang paling umum dan bisa meningkatkan risiko keguguran adalah merokok dan minum minuman beralkohol. Minum-minuman berkafein tinggi setiap hari juga sangat tidak baik untuk tumbuh kembang bayi dalam kandungan. 

Para ahli menyebutkan jika gaya hidup tidak sehat seperti halnya tidak mengonsumsi makanan kaya nutrisi, lebih sering mengonsumsi makanan junk food atau cepat saji juga meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan. Ini juga bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan kurang atau bahkan meningkatkan risiko kelainan pada janin yang dikandung.

3 dari 3 halaman

Penyebab Lain yang Meningkatkan Risiko Keguguran

Ilustrasi keguguran saat hamil Credit: unsplash.com/Ellyas

Selain gaya hidup yang tidak sehat, ada beberapa penyebab lain yang meningkatkan risiko keguguran. Penyebab tersebut antara lain konsumsi obat-obatan tertentu tanpa resep dokter, kelelahan, keracunan makanan atau minuman, terpapar racun dari lingkungan, kondisi medis tertentu (penyakit kelenjar imun atau tiroid, kelainan rahim, gangguan pembekuan darah, menderita penyakit kronis dan penyakit menular seksual). 

Penelitian menemukan jika gangguan kromosom menjadi penyebab paling tinggi terjadinya keguguran. Gangguan kromosom adalah kondisi di mana janin tidak berkembang dengan baik atau berhenti berkembang. Mengenai hal ini belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti kromosom tidak berkembang. Namun para ahli meyakini kasus ini lebih banyak menyerang perempuan dengan usia lebih dari 35 tahun saat hamil. 

Semoga informasi ini bermanfaat. Segera konsultasikan kesehatanmu setelah mengetahui kamu hamil Sahabat Fimela. Ini bisa mencegah risiko keguguran yang lebih tinggi.

#WomenForWomen