Fimela.com, Jakarta Tulola Jewelry baru saja mengambil langkah besar dengan merilis dan memperkenalkan program terbaru mereka yang diberi nama Pustaka Tulola. Pustaka Tulola diperkenalkan berbarengan dengan koleksi kolaborasi terbaru Tulola bersama seorang seniman ukir keris mumpuni asal Bali, yaitu I Made Pada.
Setelah berhasil dengan koleksi Jiwa Penuh Sinar yang dihadirkan akhir tahun 2021 lalu, kali ini Tulola menghadirkan koleksi yang diberi tajuk "Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa." Pustaka Tulola sendiri adalah laboratorium penciptaan kreatif bagi para founder Tulola; Sri Luce Rusna, Happy Salma, dan Franka Franklin Makarim, sekaligus payung bagi kekayaan intelektual Tulola.
Pustaka Tulola akhirnya dibuat sebagai upaya pencatatan motif kultural Nusantara, teknik adiluhung, kisahan mitos, legenda dan sastra Indonesia, inovasi desain terkini, dan berbagai ide kreatif lintas bidang dari para pendiri Tulola. Nantinya, Pustaka Tulola akan dihadirkan setiap tahun melalui kolaborasi-kolaborasi bersama berbagai seniman mumpuni dari berbagai wilayah Indonesia.
"Dalam kurun waktu 12 tahun, Tulola sudah berkembang pesat, tapi kita tidak memiliki data tentang koleksi-koleksi yang sudah pernah kita hadirkan. Idenya juga adalah ingin membuat lebih banyak orang tahu betapa Indonesia itu kaya akan skill set dan craftmanship yang belum dieksplor maksimal," jelas Franka Franklin Makarim, Co-Founder Tulola Jewelry.
"Kita juga ingin tahu sudah berapa banyak koleksi yang dilahirkan oleh Tulola selama ini. Dan dari data itu, kita bisa membuat koleksi-koleksi yang baru, karena pembuatan koleksi itu tidak harus selalu baru, tapi juga bisa mendaur ulang dari koleksi lama, maupun kolaborasi," tambah Happy Salma, Founder Tulola Jewelry.
Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa, koleksi hasil kolaborasi dengan seniman ukir keris I Made Pada
Sebagai debut Pustaka Tulola, sekaligus pembuka tahun 2022, Pustaka Tulola berkolaborasi dengan I Made Pada, seorang seniman ukir keris mumpuni asal Desa Taro, Gianyar, Bali. I Made Pada telah dikenal berkecimpung dalam dunia seni ukir emas dan perak selama lebih dari 35 tahun.
Karya-karyanya meliputi perhiasan Barong Suci, Keris, dan Pratima atau benda sakral bagi sesuhunan atau dewata/leluhur di berbagai Pura di Bali. Saat ini, I Made Pada adalah salah satu pembuat pendok (selongsong pelindung dari logam mulia yang membungkus keris) terbaik di Bali.
I Made Pada juga pandai menghias danganan (pegangan) atau hulu keris khas Bali, dari bahan logam dan batu mulia. Karya ciptaannya dikenal sarat akan inovasi artistik dan memiliki dimensi yang bagus, detail, tegas, rapi, serta halus.
Keahlian teknik mengukir emas dan perak yang dimiliki I Made Pada ini kemudian dikolaborasikan dengan sentuhan modern dari para founder Tulola, menciptakan karya-karya dalam koleksi Ketenangan Jiwa. Koleksi ini terdiri dari 10 item artwear brooch, sirkam, cuff, dan anting dalam edisi terbatas.
Secara khusus, tiga keris Tangguh Kamardikan milik I Made Pada dihadirkan sebagai sumber inspirasi penciptaan koleksi ini. Koleksi Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa ini dikerjakan secara bertahap di dua studio, yaitu Studio I Made Pada di Desa Taro, Gianyar dan Studio Tulola di Desa Celuk, Gianyar.
Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa, koleksi hasil kolaborasi dengan seniman ukir keris I Made Pada
Proses pembuatan koleksi ini juga terbilang istimewa dan berbeda dengan teknik yang pernah dikerjakan Tulola selama ini. I Made Pada memadukan unsur bahan-bahan alami, motif tradisional, dan teknik "menatah" dari warisan leluhur yang kerap ia pakai dalam menciptakan ukiran emas dan perak.
Setiap produk dalam koleksi ini merupakan hasil 100% pengerjaan tangan, yang memerlukan waktu 3 minggu untuk setiap produknya. I Made Pada secara khusus memilih batu ruby dan orange crystal untuk ditambahkan pada koleksi anting.
"Setiap pemesanan juga kira-kira membutuhkan waktu satu bulan pengerjaan. Kenapa butuh waktu lama? Karena setiap pemesanan akan dibuat langsung di Studio I Made Pada. Kita ingin memastikan quality control berjalan baik, tidak asal, karena kita ingin menghadirkan produk yang bisa dipakai dalam waktu yang lama," jelas Happy Salma.
Lalu, di Studio Tulola, dilakukan proses pelapisan emas 18 karat dan penambahan mutiara, batu white crystal, dan batu amethyst untuk koleksi brooch, cuff, dan sirkam. Koleksi ini dihadirkan juga melalui video karya Gusti Dibal Ranuh yang merekam secara puitik proses kreatif penciptaan karya I Made Pada.
"Ini yang harus diketahui, seluruh hak cipta koleksi ini adalah milik I Made Pada," terang Happy Salma.
Penasaran ingin melihat sendiri koleksi terbaru dari Tulola ini, Sahabat FIMELA? Koleksi Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa dihadirkan di Savyavasa Jakarta, selama tiga hari, maupun dipesan di seluruh butik Tulola Jewelry dengan sistem pre-order dengan jumlah yang sangat terbatas.