Fimela.com, Jakarta Ketika anak-anak kita berangkat ke sekolah, mereka mengambil langkah pertama dalam perjalanan belajar seumur hidup. Mereka tidak hanya akan mulai membangun keterampilan dasar yang akan membuka jalan bagi keberhasilan akademis, tetapi mereka juga akan belajar keterampilan sosial-emosional seperti kebaikan, berbagi, dan pengaturan diri yang akan berkontribusi pada kesuksesan mereka secara keseluruhan dalam hidup.
Dikutip dari weareteachers.com, . Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan sosial-emosional mungkin merupakan pekerjaan terpenting yang dapat dilakukan anak-anak di tahun-tahun awal. Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa kesehatan sosial-emosional di taman kanak-kanak berkorelasi dengan kesuksesan hingga usia 25 tahun. Berikat ada beberapa permainan yang dapat mengasah sosial emosi anak.
What's On Fimela
powered by
Bermain Bola
Cara yang relatif sederhana bagi anak-anak kecil untuk membangun hubungan. Menggulirkan bola ke depan dan ke belakang secara kooperatif adalah cara yang belum sempurna untuk memulai permainan dan pengambilan giliran. Hal ini dapat melatih kesabaran anak dalam menunggu gilirannya. Untuk anak yang lebih besar, mereka dapat bermain dalam kelompok yang lebih besar dan menyebutkan nama satu sama lain sebelum menggulirkan bola, berlatih memulai permainan secara bergantín.
Permainan Peran
Permainan Peran adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk bereksperimen dengan perilaku, aturan, dan harapan sosial. Anak-anak sering senang memerankan apa yang mereka ketahui, seperti memasak dan makan malam bersama, tetapi juga bereksperimen dengan skenario sosial yang berisiko seperti permainan polisi dan perampok. Permainan peran ini dapat mengasah semua jenis emosi seperti senang, sedis, bahagia, marah, terharu dan lain-lain. Dengan bermain peran orangtua bisa mengajarkan anak untuk mengeskpresikan setiap yang anak rasakan.
Permainan peran merupakan ruang yang aman bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial, meskipun untuk memulainya mereka mungkin perlu membimbing melalui narasi. Setelah beberapa saat meskipun anak-anak akan mulai mengembangkan skenario imajinatif yang memungkinkan mereka untuk bekerja pada keterampilan sosial-emosional mereka melalui bermain.
Cerita
Membaca memiliki banyak manfaat, termasuk manfaat sosial-emosional. Membaca cerita dengan konten emosional, dan mendiskusikannya dengan anak memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan empati, serta alat untuk digunakan dalam pengalaman emosi mereka sendiri. Kamu mungkin bertanya; “Mengapa karakter itu marah? Apa yang membuatmu marah?”
Boneka Tangan
Mirip dengan cerita dan permainan peran, menggunakan boneka untuk memerankan situasi dan emosi sosial adalah cara yang baik untuk mengembangkan pengenalan dan pemahaman anak-anak tentang emosi serta mengeksplorasi cara untuk mengelola skenario dan perasaan sosial. Beli satu set boneka atau buat boneka kreasi kamu dan anak kamu sendiri.
Penulis : Saffa Sabila
#Woman For Woman