Wagub DKI Ingin PTM 100 Persen Diterapkan Melihat Kasus Covid-19 Menurun

Fimela Reporter diperbarui 23 Mar 2022, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Lonjaknya kasus Covid-19 membuat PTM harus dihentikan sementara. Hal ini berkaitan dengan mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Saat ini, PTM di Jakarta masih menerapkan 50 persen kapasitas sekolah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menginginkan agar PTM dapat diberlakukan 100 persen di sekolah-sekolah Jakarta. 

 

Dikutip dari Liputan6.com, Untuk meningkatkan kapasitas PTM dari 50 persen ke 100 persen, Pemprov DKI juga masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

"Nanti akan segera kita umumkan kapan waktu yang tepat, yang baik bagi kepentingan semua agar kita sudah bisa melaksanakan PTM 100 persen," ujarnya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

PPKM di DKI Jakarta Masih Pada Level 2

ilustrasi/copyrightshutterstock/NAUFAL ZAQUAN

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 18 Tahun 2022, PPKM di DKI Jakarta masih pada level dua. Sesuai Inmendagri itu, pembelajaran dapat diadakan PTM terbatas atau jarak jauh sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. SKB empat menteri meliputi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Agama, Kesehatan dan Dalam Negeri. SKB tersebut disebutkan satuan satuan pendidikan di daerah dengan PPKM level dua, dilaksanakan PTM terbatas dengan kapasitas 100 persen dari kapasitas ruang kelas. PTM diadakan setiap hari dengan lama belajar maksimal enam jam pelajaran per hari.

3 dari 3 halaman

8 Fakta Covid-19 Varian Omicron

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)
  1. Picu kenaikan kasus yang lebih tingli dibandingkan dengan varian Delta karena lebih mudah menular.
  2. Bisa menulari orang yang sudah pernah terinfeksi sebelumnya
  3. Masa inkubasi/ munculnya gejala sejak pertama kali terpapar cenderung lebih cepat dibandingkan varian yang lain
  4. Gejala tidak spesifik dan disinyalir lebih ringan
  5. Angka Rabat snap di rumah sakit lebih Rendah dibandingkan dengan varian Delta
  6. Masih terdeteksi hingga RT-PCR dan Rapid Antigen
  7. Vaksin masih banka yang berperan untuk cegah keparahan gejala&kematian, walaupun efektivitasnya yang berkurang
  8. Obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif untuk digunakan.

Penulis : Saffa Sabila

#Woman For Woman