Bercerai Jadi Awal Harapan Baru, Kurangkai Kembali Hidupku dengan Senyuman

Endah Wijayanti diperbarui 23 Mar 2022, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan selalu memiliki kisahnya sendiri. Caranya untuk berjuang tentu tak sama dengan yang lainnya. Perempuan berdaya dan hebat dengan caranya masing-masing. Tiap pengalaman dan kisah pun memiliki inspirasinya sendiri seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba The Power of Women: Perempuan Berdaya dan Hebat adalah Kamu berikut ini.

***

Oleh: Hadyanna Prathita R

Jalan kehidupan adalah misteri Sang Ilahi, sebaik apa pun kita persiapkan kadang kala ada kerikil, rintangan, kelokan atau bahkan persimpangan yang tiba-tiba hadir. Hidupku berubah 5 tahun silam ketika sesuatu yang tak pernah terbayangkan harus aku lalui. Bercerai, kata yang menjadi momok untuk semua orang akhirnya harus kupilih untuk memutus rantai kekerasan yang aku dan anakku alami.

Tiga bulan sebelum ulang tahunku ke-29, menjelang ulang tahun pernikahan ke-4 akhirnya kami berhasil bebas dari sosok yang menjadi pelajaran berharga dalam hidup kami. Saat itu aku tengah mengandung anak kedua. Namun, kesempatan tak datang dua kali, dan kupercaya kala itu anak-anakku akan tumbuh lebih baik tanpa harus berada di tengan konflik orang tuanya yang tak kunjung usai.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Memutuskan Bercerai

ilustrasi./Photo by Jeremy Wong Weddings on Unsplash

Februari 2017 aku bergabung dengan sebuah komunitas support untuk orang tua tunggal, Spinmotion Indonesia. Layaknya oase, kehausanku untuk menumpahkan segala pertanyaan dan kegundahan yang terpendam selama 4 tahun terakhir terpuaskan.

Banyak hal yang tidak dimengerti mereka yang tak pernah mengalami badai pernikahan bisa kami bahas dan diskusikan bersama tanpa cibiran dan hujatan. Sejak itu aku terus belajar, memahami apa yang terjadi pada kami, apa penyebabnya, dan bagaimana cara menyebuhkan luka serta bangkit kembali.

Tidak hanya itu, rasa sendiri saat melewati badai membuatku ingin memeluk sebanyak mungkin perempuan yang bernasib sama. Untuk mendukung keinginan tersebut, setelah kutamatkan kuliah hukum, kuambil pula sertifikasi mediator dan advokat, sehingga bisa terjun langsung ke lapangan memberikan pendampingan. Dengan bekal tersebut, aku dipercaya menjadi bagian dari tim admin komunitas ini, selain itu aku juga memberikan pendampingan secara pribadi di kota domisiliku tinggal.

3 dari 3 halaman

Menjadi Perempuan dan Ibu yang Berdaya

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/ANURAK+PONGPATIMET

Lima tahun berselang, jejaring komunitas ini akhirnya mampu berdaya dan memberdayakan sesama. Semua ilmu yang awalnya kuusahakan uuntuk pemulihanku akhirnya juga bermanfaat bagi orang lain.

Spinmotion Indonesia menjadi rumahku tumbuh dan akhirnya menaungi ratusan orang tua tunggal. Sebagai tim, kami bekerjasama dengan dinas pemerintahan terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB), Dinas sosial, serta komunitas-komunitas serupa untuk memberikan edukasi dan penguatan kepada orang tua tunggal khusunya kepada perempuan yang mendapat peminggiran akibat stigma yang melekat pada perempuan bercerai baik cerai hidup maupun cerai mati.

Dulu aku adalah seorang perempuan sederhana dengan keinginan sederhana pula untuk dapat hidup berdampingan bersama pasangan membesarkan anak-anak dalam hidup yang cukup dan layak untuk kami jalani bersama. Namun jalan nasib mengantarkanku pada alur kehidupan yang berbeda.

Kepahitanku dulu kini berbuah manis, aku dapat hidup tenang bersama kedua anakku dengan karier yang tidak hanya cukup untuk menghidupi kami bertiga namun juga memberikan payung teduh kehangatan bagi banyak perempuan-perempuan lain. Sesuatu yang dulu kuanggap petaka, ternyata adalah alat yang Maha Kuasa untuk menempaku, dan akhirnya kini menjadi sesuatu yang bisa kuterima dengan lapang dada penuh syukur.

Semoga kisah ini pula dapat menjadi penyemangat bagi mereka yang merasa sendiri menghadapi badai hidup. Seperti kata pepatah, selalu ada pelangi di ujung badai. Tetaplah tegar saat cobaan itu tiba, niscaya ada pelajaran dan buah manis yang kau petik akhirnya.

#WomenforWomen