Fimela.com, Jakarta Minyak telon bukan hal yang asing lagi apalagi bagi para ibu, minyak ini menjadi lokal wisdom yang sudah dikenakan sejak lama untuk menghangatkan tubuh si kecil.
Namun, biasanya aroma minyak telon hanya itu-itu saja. Membuat orang dewasa biasanya engga untuk mengenakannya. Berangkat dari permasalahan itulah, perempuan bernama Novita Anggraeni membuat minyak telon dengan aroma yang bisa juga digunakan sebagai parfum.
“Minyak telon merupakan local wisdom yang sudah ada sejak lama di Indonesia tetapi dari perspektif kami ibu-ibu milenial kurang menyukai aroma minyak telon pada umumnya, sehingga tujuan yang pertama untuk inovasi, kedua bertujuan sebagai pengganti parfum minyak telon ini dengan aromatic sebagai pengganti parfum yang aman. Sehingga tidak hanya digunakan bayi, orang tua tetapi juga yang lain,” papar Novita Anggraeni kepada Fimela.com.
Dari pemikiran tersebutlah, di tahun 2019 Novita meluncurkan produk yang diberi nama Habbie Aromatic Telon Oil yang bernaung di bawah PT. Habbie Bangun Aromatik berdomisili di Yogyakarta.
“Habbie memiliki arti sebagai yang tersayang, telah menebarkan kasih sayang dengan melalui berbagai varian aroma minyak telon,” kata Novita.
Habbie hadir untuk perempuan dan anak-anak sejak yang merupakan satu-satunya merek minyak telon produk lokal Indonesia yang memiliki varian terbanyak di dunia. Dengan motto untuk menjadi penghubung aroma antara anak-anak dan orang dewasa.
“Habbie merupakan produk perawatan bayi lokal yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan ibu dan anak. Selain itu, Habbie juga memiliki keunikan selain manfaatnya sebagai minyak telon aromatik, yang dapat digunakan sebagai parfum oleh sebagian orang dewasa karena aromanya yang sangat beragam,” ujar Novita.
What's On Fimela
powered by
Tantangan yang dihadapi
Namun, Novita mengatakan sebagai perusahaan start up yang baru muncul 3 tahun yang lalu dan berbasis digital marketing tantangan pasti selalu ada, misalnya saja, tidak bisa menentukan pasar yang dapat dituju dan hanya dapat mengikuti aturan-aturan iklan yang ada di berbagai media social.
Ditambah dengan kondisi pandemi yang sempat menekan, bukan karena tidak adanya permintaan yang masuk tetapi karena kendala akan ketersediaan bahan atau material produksi yang membuat harus mengimport dari luar negeri.
Novita mengatakan saat ini, produk minyak telonnya berupaya memasuki bidang retail namun terkendala dengan standar dari retail yang tinggi dan Habbie merupakan UMKM yang juga masih berkembang. Meskipun begitu kekonsistenan merupakan faktor yang mendorong Habbie dapat tetap ada sampai saat ini.
“Kami secara konsisten terus mencoba hal-hal baru walaupun dengan konsisi akan tren yang terus mengalami ketidakjelasan. Di jaman yang serba cepat saat ini tentunya kami berupaya untuk fleksibel dan mendapatkan informasi sebanyak-banyak agar dapat mengikuti tren dan mampu beradaptasi dalam perubahan yang ada,” paparnya.
Pencapaian hingga saat ini
Novita yang merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada juga memaparkan bahwa Habbie memiliki berbagai manfaat. Diantaranya, dapat digunakan sebagai penghangat badan dan sebagai wewangian. Habbie dengan 30 varian produk yang sudah tercatat dalam BPOM sudah dijamin aman dan dapat digunakan dari anak-anak hingga dewasa.
Diperkuat dengan diperolehnya rekor dunia sebagai “Minyak Telon dengan Varian Aroma Terbanyak” oleh MURI dengan nomor rekor 10244/R.MURI/III/2022.
“Habbie memperoleh Rekor Dunia karena Habbie merupakan satu-satunya minyak telon yang memiliki varian terbanyak,” jelas Ibu Ari saat penyerahan piagam Rekor Dunia MURI, di Museum MURI Semarang, 4 Maret 2022.
Pada tahun 2021, habbie telah mencapai pertumbuhan sebesar 38,26% dengan omset tim sebesar 48,80% dengan total botol yang terjual per tahun hingga 500.000 botol menunjukkan bahwa habbie akan tumbuh dari tahun ke tahun.
Saat ini agen dan reseller Habbie sudah tersebar di seluruh Indonesia. Habbie dapat ditemukan di toko online dan offline baby shop.
#women for women