Fimela.com, Jakarta Konflik Rusia dan Ukraina hingga kini masih memanas. Kabar terbaru, beberapa penduduk Kota Mariupol di Ukraina harus melarikan diri dari blockade pasukan Rusia dengan berjalan kaki.
Melansir dari Channel News Asia, Gubernur Wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko menjelaskan, hal itu dilakukan karena sebagian besar upaya evakuasi resmi telah gagal setelah pasukan Rusia melanjutkan serangan.
Akibat serangan itu, sekitar 400 ribu orang telah terperangkap di kota Pelabuhan strategis selama lebih dari dua minggu. Mereka berlindung dari pemboman berat yang telah memutuskan pasokan listrik, pemanas, dan air pusat.
What's On Fimela
powered by
Jadi Satu-satunya Jalan Keluar
Lebih lanjut, sang gubernur menjelaskan sekitar 35 ribu orang telah berhasil meninggalkan kota dalam beberapa hari terakhir. Banyak dari mereka yang pergi dengan berjalan kaki atau konvoi dengan mobil pribadi,
“Jalan keluar dari Mariupol diblokade dimulai dengan warga keluar degan berjalan kaki atau dengan kendaraan mereka sendiri,” ujarnya.
Dia mengatakan penembakan yang hampir terus-menerus mencegah pihak berwenang membuka koridor kemanusiaan untuk memasok bantuan dan makanan ke kota dan untuk mengevakuasi wanita, anak-anak dan mereka yang paling membutuhkan.
Pihak berwenang Ukraina memperkirakan lebih dari 2.500 penduduk tewas di Kota Mariupol sejak dimulai perang Rusia-Ukraina 24 Februari. Namun, Rusia telah membantah mengebom daerah pemukiman atau menargetkan warga sipll ukraina.