Pesawat Boeing 737 Jatuh di Cina, Bawa lebih dari 130 Penumpang

Annissa Wulan diperbarui 21 Mar 2022, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pesawat China Eastern Airline Boeing 737 jatuh di Cina Selatan, hari ini, Senin (21/3/2020). Pesawat ini membawa lebih dari 130 orang di dalamnya.

Belum ada keterangan lebih lanjut tentang penyebab jatuhnya pesawat ini atau jumlah korban tewas dan terluka. Pesawat Boeing 737 dikabarkan hilang kontak di atas Wuzhou , selama penerbangan antara Kunming-Guangzhou.

Ada 132 orang di dalamnya, termasuk 123 penumpang dan 9 awak kabin. Kecelakaan pesawat jatuh ini menyebabkan kebakaran di lereng gunung, di wilayah selatan Guangxi.

 

 

2 dari 3 halaman

Tim penyelamat telah dikirim ke lokasi kejadian

Pesawat Boeing 737 jatuh di Cina, membawa lebih dari 130 penumpang.

Presiden Cina Xi Jinping telah mengeluarkan perintah upaya penyelamatan dan tim telah dikirim ke lokasi kecelakaan. Sementara pihak maskapai dan administrasi penerbangan juga menyatakan mereka mengirimkan tim ke tempat kejadian.

Api yang dipicu dari jatuhnya pesawat ini membakar pohon-pohon bambu dan sampai berita ini ditulis, belum berhasil dipadamkan. Data yang diambil dari satelit NASA menunjukkan kebakaran besar terjadi di tempat jatuhnya pesawat.

Penerbangan dengan nomor MU5735 meninggalkan Kunming pada pukul 1 waktu setempat, dengan waktu kedatangan yang dijadwalkan kurang dari dua jam kemudian. Ini menunjukkan pesawat Boeing 737 ini jatuh dari ketinggian, lebih dari satu jam setelah penerbangan, turun dari ketinggian 29.000 kaki dalam hitungan menit ke posisi terakhir yang terlacak.

3 dari 3 halaman

Pesawat boeing 737 ini telah digunakan lebih dari 6 tahun

Pesawat Boeing 737 jatuh di Cina, membawa lebih dari 130 penumpang.

Maskapai China Eastern telah merilis hotline darurat untuk keluarga penumpang. China Eastern merupakan salah satu maskapai penerbangan terbesar di Cina, mengangkut lebih dari 130 juta penumpang per tahun dan memiliki 730 armada pesawat.

Pesawat jatuh ini dikirim ke China Eastern dari Boeing pada Juni 2015 lalu dan telah terbang selama lebih dari 6 tahun. Pihak Boeing yang berbasis di Chicago menyatakan mereka telah mengetahui kejadian dari laporan media dan sedang bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi. Diketahui kecelakaan mematikan terakhir dari pesawat jet sipil di Cina terjadi pada tahun 2010.