Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan selalu memiliki kisahnya sendiri. Caranya untuk berjuang tentu tak sama dengan yang lainnya. Perempuan berdaya dan hebat dengan caranya masing-masing. Tiap pengalaman dan kisah pun memiliki inspirasinya sendiri seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba The Power of Women: Perempuan Berdaya dan Hebat adalah Kamu berikut ini.
***
Oleh: Ranti Uli
“Tante kamu itu orang hebat, loh, Nak.” Kalimat itu sering diucapkan ayahku sejak aku masih kecil. Yang ayah bicarakan adalah Tante Nurmala, adiknya yang tinggal di Medan sementara kami tinggal di Jakarta. Aku belum pernah bertemu Tante Nurmala sama sekali waktu kecil, tapi kerap mendengar kisahnya dari ayahku.
Jujur saja, dulu aku tidak paham mengapa ayah sering sekali memuji adik perempuannya. Ayah tidak pernah bercerita detail mengenai kisah Tante Nurmala. Aku baru tahu keseluruhan kisahnya ketika aku SMA dan akhirnya paham betul apa yang bikin ayah mengelu-elukan Tante Nurmala. Memang kisah hidup Tante Nurmala sangat inspiratif. Sebagai perempuan, cara pandangku mengenai kehidupan dan peran perempuan sangat terpengaruh dengan tanteku yang satu itu.
Aku bertemu dengan Tante Nurmala saat duduk di bangku SMA. Yang kutahu, Tante punya tiga orang anak dan tinggal di rumah yang besar. Sehari-hari Tante Nurmala sibuk dengan bisnisnya di bidang distribusi.
Awalnya aku pikir ayah bilang Tante Nurmala itu hebat karena kesuksesannya sebagai pengusaha dan kaya raya. Ternyata aku salah. Ayah sama sekali tidak membicarakan tentang materi dan kekuasaan ketika mengutarakan kekagumannya terhadap Tante Nurmala.
Tante Nurmala, Single Mother yang Tangguh dan Berjuang dari Nol
Stigma masyarakat terhadap status janda sangat tidak ramah. Ini jadi penghalang besar bagi seorang janda atau single mom untuk berjuang demi hidupnya. Makanya, kalau ada single mom yang bisa berhasil, pasti perjuangannya tidak mudah dan patut dikagumi.
Begitulah Tante Nurmala. Dia menyandang status janda saat anaknya yang ketiga masih berusia dua tahun. Tante Nurmala mengatakan padaku, dia masih sangat muda ketika menikah dengan suaminya. Tadinya Tante Nurmala sama sekali tidak punya pengalaman bekerja. Saat masih SMA, dia sudah dilamar oleh suaminya dan mereka menikah. Tante Nurmala hanya tahu bagaimana jadi istri dan ibu yang baik.
Kehidupan keluarga mereka tampak harmonis dari luar. Suaminya sangat aktif sebagai pengurus rumah ibadah. Orang-orang menganggap suami Tante Nurmala sebagai orang cukup terpandang karena ramah dan sering membantu orang lain.
Akan tetapi, Tante Nurmala dan suaminya punya masalah kesehatan yang membuat mereka sulit memiliki anak. Mereka memutuskan untuk mengadopsi anak-anak mereka. Tante Nurmala memang sangat menyukai anak-anak sehingga dia tidak hanya mengadopsi satu, tapi tiga orang anak.
Kehidupan Tante Nurmala kemudian berubah 180 derajat. Roda kehidupan berputar secara drastis dan sejak saat itu, Tante Nurmala bukan lagi perempuan yang sama.
Kisah Tante Nurmala yang Luar Biasa
Suami yang dia kira baik selama ini ternyata menumpuk utang di mana-mana. Selama ini suaminya mengaku bekerja padahal yang dilakukan adalah berjudi sehingga berhutang pada banyak orang dan tidak mampu membayar.
Tentu saja ini berpengaruh pada perilakunya di rumah. Tante Nurmala bercerita, suaminya berubah jadi pribadi yang suka berkata kasar dan merendahkan Tante Nurmala setelah mereka mengadopsi anak yang ketiga. Mungkin dia sudah sangat kewalahan berusaha melunasi utang yang menggunung.
Singkat cerita, suaminya harus masuk bui karena tidak bisa membayar utang-utangnya. Tante Nurmala bilang dia sedih sekaligus lega saat itu. Setidaknya dia tidak harus menghadapi suami yang kasar di rumah. Tapi tentu saja sedih karena babak baru kehidupannya dimulai: Tante Nurmala harus jadi kepala keluarga yang menafkahi keluarga.
Tante Nurmala bilang bisnisnya dimulai di rumah sambil momong anak. Dia berjualan baju dan peralatan masak ke tetangga. Tante bertekad ketiga anaknya harus mendapat nafkah yang cukup, bahkan harus mengecap pendidikan yang tinggi agar bisa sukses.
Sosok Perempuan Kuat
Sering juga Tante Nurmala menitipkan tiga anaknya saat harus belanja barang ke pasar dan menjual barang tersebut ke tetangga. Bertahun-tahun, usaha itu dijalaninya sampai Tante mendapat tawaran kerja di perusahaan distributor sebagai sales.
Dengan gigih Tante bekerja. Dia ingin membuktikan bahwa perempuan bisa kuat menjalani kehidupan. Meskipun sering dipandang sebelah mata oleh tetangga, rekan kantor, dan klien, dia tidak putus asa. Tante Nurmala bilang, dia bersyukur dapat bos yang mendukungnya untuk maju. Semua ilmu dari bosnya ia serap sehingga belasan tahun kemudian, Tante Nurmala mengumpulkan modal yang cukup dan membuka perusahaan distributor miliknya sendiri.
And the rest is history. Sekilas orang melihat Tante Nurmala sebagai perempuan sukses dan kaya raya. Yang mereka tidak tahu perjuangan di balik itu semua.
Tante selalu berpesan padaku untuk jadi perempuan yang kuat. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, kekuatan seorang perempuan dan cinta ibu terhadap anak-anaknya pasti sanggup melewati kondisi seberat apapun.
Kisah hidupku memang tidak sedramatis Tante Nurmala. Namun, perjuangannya sangat menginspirasiku. Tante Nurmala membuktikan bahwa perempuan itu tangguh. Jadi ketika aku mengalami kesulitan dalam hidup, aku sering mengingat Tante Nurmala yang bisa bangkit dan berjuang dari nol. Aku bersyukur punya tante yang sangat inspiratif seperti Tante Nurmala.
#WomenforWomen