Fimela.com, Jakarta Seperti kegagalan lainnya dalam hidup, pernikahan yang gagal adalah sebuah pelajaran yang membentuk kita menjadi versi diri kita yang lebih baik. Meskipun memilukan, itu selalu merupakan ide yang baik untuk berlajar dari pengalaman dan membantu kita lebih bijaksana untuk melanjutkan hidup.
Tidak dapat disangkal bahwa move on dari pernikahan yang gagal tidak selalu mudah. Terlepas dari rasa sakitnya, cobaan ini memberimu pelajaran hidup dan cinta terbesar. Waktu yang tidak menyenangkan dalam hidup ini akan mengajarimu kedewasaan, kekuatan, dan wawasan berharga tentang mengapa hubungan itu tidak berhasil.
Dan, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kamu pelajari dari sebuah kegagalan pernikahan yang membuatmu menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
1. Komunikasi Itu Penting
Komunikasi yang efektif adalah unsur penting untuk pernikahan yang sukses. Kamu dapat menghindari kesalahpahaman dan kebencian jika kalian berdua membicarakan masalah dan kekhawatiranmu secara terbuka.
Dalam kebanyakan kasus, pernikahan tidak berhasil ketika pasangan menyembunyikan perasaan mereka dan tidak melakukan apa pun untuk membuka diri. Membahas suatu hal yang mengganggumu bisa menjadi canggung dan tidak nyaman, tetapi berdiam diri tidak akan membuat masalah tersebut hilang.
Sebuah pernikahan yang tidak berhasil biasanya dimulai dengan gangguan komunikasi yang mengarah ke langkah pertama dari sebuah pernikahan yang gagal. Saat kamu mengembangkan percakapan yang dalam dan bermakna, kalian berdua bisa terbuka tanpa takut dihakimi. Bahkan dalam perdebatan sengit, tetaplah menghormati dan peka terhadap perasaan satu sama lain dan secara proaktif berupaya menyelesaikan masalah.
2. Hubungan Intim Itu Penting
Kepuasan seksual sangat penting untuk hubungan yang sehat antara pasangan yang sudah menikah karena memberikan jalan untuk terhubung baik secara emosional maupun fisik. Bercinta adalah ikatan yang unik dan intim yang bisa kalian berdua bagikan.
Pernikahan yang tidak bahagia dimulai ketika pasangan menyangkal satu sama lain tentang hubungan intim atau ketika salah satu pasangan membangun keintiman fisik dan emosional dengan orang lain selain istri atau suami mereka.
3. Hubungan Membutuhkan Usaha
Gagal melakukan pengorbanan dan penyesuaian tertentu adalah beberapa alasan umum mengapa pernikahan tidak berhasil. Salah satu pelajaran pernikahan terbesar dari kebanyakan pernikahan yang gagal adalah bahwa hubungan membutuhkan usaha dari kedua pasangan. Meskipun demikian, mereka seharusnya tidak sulit sepanjang waktu.
Hubungan memang rumit dan tidak selalu menyenangkan. Akan ada begitu banyak godaan dan cobaan yang akan menguji komitmen dan cinta kalian. Belajarlah untuk membuat pengorbanan pribadi dan membuat pasangan merasa dihargai dan dihargai.
4. Cinta Bisa Dibangkitkan Kembali
Konflik, perkelahian, kesalahpahaman terkadang sulit untuk diselesaikan. Ketika dalam pernikahan yang tidak bahagia dan tidak terpenuhi, kita cenderung menganggap perceraian sebagai solusi akhir. Namun, pelajaran terbesar tentang pernikahan adalah bahwa cinta dapat dinyalakan kembali.
Terkadang, sesi konseling atau terapi pernikahan adalah satu-satunya yang dibutuhkan pasangan untuk memahami perbedaan mereka ketika pernikahan menjadi buruk. Jika kalian berdua bersedia untuk mencoba segalanya untuk mendamaikan perbedaan dan menyelamatkan sumpah pernikahan, maka lakukanlah.
5. Tidak Ada Pernikahan yang Sempurna
Pernikahan bisa menjadi urusan yang sulit, tidak ada pernikahan yang sempurna. Jika kamu berkomitmen pada pernikahan dengan berpikir bahwa semuanya akan sempurna, kamu berada dalam perjalanan untuk menyadari kesalahan pernikahan.
Tidak ada pernikahan yang sempurna dan tidak ada pasangan yang sempurna. Namun, terlepas dari ketidaksempurnaan ini, kamu dan pasangan masih bisa memiliki hubungan pernikahan yang bahagia dan memuaskan. Kuncinya adalah penerimaan dan komitmen. Setelah kamu menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan dirimu dan pasangan, kamu berada di jalan menuju pernikahan yang bahagia dan memuaskan.
6. Waktu Berkualitas Itu Sangat Penting
Hadiah terbaik yang dapat kamu berikan kepada pasangan adalah waktumu. Jika kamu dan pasangan tidak menghabiskan waktu berkualitas bersama, kalian kehilangan ikatan dan keintiman yang dibutuhkan untuk menjaga romansa tetap hidup.
Terkadang, pasangan terlalu sibuk dengan pekerjaan, mengurus anak, dan tanggung jawab perkawinan lainnya sehingga mereka lupa menghabiskan waktu bersama pasangannya. Ini bisa menjadi faktor penyebab mengapa pernikahan tidak berhasil. Waktu adalah unsur penting untuk membuat pasanganmu merasa diinginkan, dihargai, dan dicintai.
Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu di ponsel atau media sosial karena ini bisa menjadi pembunuh hubungan. Perilaku pasangan untuk menghina pasangan melalui telepon seluler adalah salah satu penyebab utama.
Ketika pernikahan gagal, sangat disarankan untuk menghabiskan waktu bersama melakukan sesuatu yang menyenangkan, mengasyikkan, atau santai. Ini akan membantumu terhubung secara fisik dan emosional dan kembali ke jalur yang benar.
#WomenforWomen