Cara Mengobati 5 Kondisi Kulit Pasca Melahirkan yang Paling Umum

Annissa Wulan diperbarui 20 Mar 2023, 11:31 WIB

Fimela.com, Jakarta Di antara beberapa kondisi pasca melahirkan, seperti usaha menyusui, rambut rontok, dan pemulihan, setiap perempuan pasti merasakan perubahan drastis dalam tubuh mereka. Termasuk kulit.

Perubahan drastis dari aliran hormon pasca melahirkan akan membuat kulit mengalami banyak masalah, seperti kekeringan dan ruam. Tapi jangan khawatir, dilansir dari huffpost.com, berikut ini adalah beberapa cara mengatasi kondisi kulit pasca melahirkan yang paling umum.

1. Melasma

Melasma adalah suatu kondisi yang melibatkan penggelapan kulit sebagai akibat dari peningkatan produksi melanin. Melasma terkadang muncul sebagai bintik-bintik di wajah, peningkatan bintik-bintik, atau penggelapan kulit di sekitar mulut. Melanin yang sama juga cenderung muncul di linea alba, garis gelap yang muncul di perut, dari pusar ke tulang kemaluan, selama kehamilan.

Walaupun melasma adalah bentuk hiperpigmentasi yang membandel, biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah kadar hormon diatur ulang. Tindakan terbaik untuk menangani melasma adalah perlindungan terhadap sinar matahari, karena paparan sinar UV adalah pemicu kondisi kulit tersebut.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

2. Eksim

ilustrasi jerawat/LightField Studios/shutterstock

Eksim, kondisi peradangan kulit yang mengakibatkan kekeringan dan gatal, sering muncul karena penurunan cepat hormon kehamilan, serta perubahan sistem kekebalan yang terjadi pasca persalinan. Stres juga bisa memperburuk kondisi eksim.

Untuk mengelola kondisi kulit ini, pertimbangkan makanan yang dikonsumsi. Cobalah mengonsumsi makanan padat nutrisi dan hindari makanan inflamasi, serta apapun yang diproses. Selain itu, hindari mandi air panas dan gunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan menenangkan.

3. Jerawat

Jerawat pasca persalinan bisa berupa kista, komedo, whitehead, dan pustula. Penurunan tiba-tiba estrogen dan peningkatan prolaktin setelah melahirkan bisa jadi alasan munculnya masalah jerawat ini.

Peningkatan hormon kortisol pasca melahirkan juga bisa menyebabkan muncul jerawat, karena kortisol adalah hormon stres yang meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous di kulit, yang bisa meningkatkan produksi sebum dan memperburuk kondisi kulit. Untuk mencegah munculnya jerawat pasca melahirkan, rutinlah membersihkan muka dan melakukan rutinitas perawatan kulitmu seperti biasa. Gunakan bahan seperti benzoil peroksida atau asam azelaic untuk membantu menenangkan peradangan, mengurangi kemerahan, dan nyeri akibat jerawat.

3 dari 3 halaman

4. Stretch mark

Ilustrasi Masalah Kulit Wajah Credit: pexels.com/Youra

Fluktuasi hormon selama kehamilan bisa menyebabkan ikatan serat kolagen dan elastin melemah, yang membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan. Secara bersamaan, kulit dipaksa meregang dengan sangat cepat dan lebih cepat daripada yang bisa disesuaikan. Ini menyebabkan serat-serat ini robek, menciptakan garis-garis di bawah permukaan kulit.

Stretch mark paling sering ditemukan di area kulit yang dipaksa meregang paling banyak. Begitu stretch mark muncul, kerusakan telah terjadi dan tidak bisa dipulihkan. Tapi, stretch mark biasanya menjadi samar dari waktu ke waktu, sehingga perawatan topikal yang mencakup vitamin A dan asam glikolat bisa memperbaiki tampilan kulit.

5. Polimorfik kehamilan

Meskipun ini adalah kondisi umum kehamilan, namun ini juga bisa muncul pasca melahirkan. Kondisi ini ditandai dengan plak merah yang gatal, awalnya muncul di daerah perut dan sekitar pusar. Faktor risiko dari kondisi ini, termasuk kenaikan berat badan yang cepat dan berlebihan, jadi menjaga pola makan seimbang selama kehamilan adalah kuncinya.

Kondisi ini cenderung memengaruhi perempuan saat pertama kali hamil dan biasanya tidak kambuh pada kehamilan berikutnya. Ini bisa memakan waktu sekitar empat minggu untuk sembuh dan perawatan umum termasuk kortikosteroid topikal dan antihistamin oral. Sama halnya eksim, mandi air dingin bisa terasa sangat menenangkan.