Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan selalu memiliki kisahnya sendiri. Caranya untuk berjuang tentu tak sama dengan yang lainnya. Perempuan berdaya dan hebat dengan caranya masing-masing. Tiap pengalaman dan kisah pun memiliki inspirasinya sendiri seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba The Power of Women: Perempuan Berdaya dan Hebat adalah Kamu berikut ini.
***
Oleh: Devi Novi
Bulannya perempuan. Aku menyebutnya begitu setelah Desember yang diperingati sebagai Hari Ibu dan April yang diperingati sebagai Hari Kartini. Bulan ini pada 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Kalian pasti sudah tahu ya?
Aku kemarin begitu antusias. Melihat banyak konten mengenai International Woman's Day dan menyaksikan bagaimana perempuan saling menguatkan dan memberi semangat. Maka izinkanlah aku juga menulis momen ini dan berbagi semangat juga.
What's On Fimela
powered by
Melakukan Usaha dan Upaya Terbaik
Aku baru mengucapkan di dinding Facebook dan story jualan di Instagram tanggal 11 Maret. Terlambat, tapi tak apa daripada tak sama sekali. Di situ saya mengajak untuk setiap perempuan agar terus bersuara, berupaya dan berusaha. Bersuara, bisa dilakukan secara langsung, di lingkup terkecil sekalipun yaitu keluarga, melalui tulisan yang dapat dimuat di sosial media pribadi, media blog, dikirim ke media massa seperti Fimela ini atau media lain.
Banyak figur perempuan hebat yang sudah mempunyai nama besar. Helvy Tiana Rossa, Asma Nadia, Oki Setiana Dewi dan Najwa Shihab beberapanya. Mereka bersuara, mereka menulis dan juga menggerakkan. Menggungah banyak lapisan masyarakat dengan kata-katanya.
Saya juga mengenal buanyak perempuan lain. Kemarin melihat postingan Mbak Birrul Qodriyah mengenai kehilangan, namun di sisi lain beliau mengelola rasa itu menjadi sebuah gerakan dengan membuat komunitas dan langsung saya follow karena juga pengetahuan untuk menjadi seorang ibu dan pengen belajar banyak dari beliau. Ada Mbak Asri Saraswati owner Agradaya yang selalu saya intip postingan feednya dan story karena relate sama-sama tinggal di desa. Gagasan, opini serta pengalamannya di Minggir bikin saya belajar banyak. Saya juga mengikuti berbagai acara dan podcast yang menghadirkan beliau.
Terus berupaya dan berusaha adalah ajakan saya juga karena saya percaya setiap perempuan memiliki keadaan dan situasinya masing-masing. Mereka, jika terus berupaya dan berusaha pasti pelan-pelan akan menguat. Akan bertahan atau bahkan berubah menjadi lebih baik. Perlahan dengan proses. Tidak dengan instan dan abakadabra karena hidup ini bukan sulap menyulap yang langsung jadi.
Yang Penting Terus Bergerak
Meski fisik saya mungkin tak sekuat mereka, tapi semoga saya, kamu dan kita bisa melihat dan mencontoh mereka. Untuk tetap berdaya dan tetap kuat. Untuk terus berjalan dan bergerak. Karena Allah pasti lebih menyukai hambaNya yang berusaha dan mau bergerak. Karena nasib seorang hamba, dialah yang menentukan. Sama dengan konsep rezeki. Nggak akan didapat kalau nggak dikejar. Kata seseorang dulu, asal tetap mau gerak pasti nanti ada juga rezekinya. Sing penting tetep obah kata orang Jawa.
Orang kota akan melihat ibu petani ini berada dalam keadaan terbatas. Namun saya yakin mereka juga bahagia dengan keadaan mereka. Hidup damai di desa, tenang tanpa hingar bingar kota yang penuh hiburan dan tekanan pekerjaan.
Orang desa melihat orang kota kadang kagum dan takjub dengan semua hingar bingar kota, gedung-gedung tinggi dan jam super sibuk serta kemacetan. Tapi ada juga orang kota yang bahagia dengan keadaannya. Serba tercukupi, serba mudah dengan segala kemajuannya.
Melihat seseorang memang tergantung persepsi dan bagaimana memaknai. Semuanya dengan keadaan masing-masing dan semuanya berusaha berupaya. Perempuan memiliki porsi lebih karena dia juga mempunyai tanggung jawab mengenai keluarga dan kelangsungan hidup rumah tangga dan anak-anaknya. Untuk itu tetaplah kuat dan berdaya ya perempuan di seluruh dunia!
#WomenforWomen